- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Berpihak pada Petani Swadaya, SPKS Dianugerahi Apresiasi Medbun Award 2024
Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, melalui Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Setia Diarta, mengatakan bahwa industri perkelapasawitan dari hulu hingga hilir tidak bisa dilepaskan dari sektor pendorong utama pertumbuhan ekonomi berbasis agro nasional.
Alhasil, sektor industri ini lantas menjadi tumpuan pendapatan sekitar 4,2 juta orang, menghidupi sebanyak 20,8 juta jiwa, hingga menyumbang devisa sekitar Rp450 triliun per tahunnya yang didominasi ekspor produk hilir bernilai tambah tinggi.
Adapun menurut Setia nilai ekonomi sektor kelapa sawit dari hulu-hilir nasional mencapai lebih dari Rp750 triliun per tahun dan setara dengan 3,5% nilai Produk Domestik Bruto (PBD) Tahun 2023 yang mencapai Rp20.892 triliun.
“Apabila nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya di-take out dari total nilai ekspor nasional, maka terjadi ketimpangan neraca perdagangan,” tutur Setia dalam rangkaian acara yang mengulas inovasi teknologi kelapa sawit dan Medbun Award 2024 di Bandung, dikutip Warta Ekonomi, Senin (29/7/2024).
Kondisi tersebut, ujarnya, menunjukkan kontribusi ekspor kelapa sawit dominnan pada konstelasi ekonomi bangsa. Di sisi lain, juga berperan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi regional dan mampu menjaga keseimbangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Maka dari itu, dia mengapresiasi langkah Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) yang dianggap terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia melalui berbagai pelatihan dan pendampingan. Hal tersebut menunjukkan SPKS yang berpihak pada perkebunan kelapa sawit, khususnya swadaya, dan mendukung perekonomian negara.
Organisasi yang menaungi ribuan petani sawit tersebut juga bekerja dan bersentuhan langsung di lapangan sehingga dinilai lebih memahami permasalahan serta kebutuhan mendesak para petani sawit.
“Atas kerja keras yang dilakukan SPKS, Medbun Award 2024 menganugerahi SPKS dengan apresiasi ‘Organisasi Petani yang Bekerja Nyata Melatih Petani Sawit’,” ucap Setia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua SPKS Nasional, Sabarudin, mengaku dengan apresiasi tersebut, pihaknya akan terus memberikan manfaat dan pelayanan kepada anggotanya serta meningkatkan kinerja organisasi dalam perbaikan tata kelola sawit nasional.
“Dengan adanya apresiasi tersbeut, kami berharap bisa meningkatkan kinerja organisasi termasuk SPKS dalam melakukan perbaikan tata kelola sawit nasional ke depannya. Pekerjaan di tingkat tapak ini sangat penting karena memberikan manfaat langsung kepada anggota dan masyarakat luas,” kata Sabarudin.
Baca Juga: Agenda Sawit Bisa Jadi Penyelamat Prabowo untuk Jaga Ekonomi RI
Menurut Sabarudin, tidak banyak organisasi yang bekerja hingga ke tingkat tapak dan dirinya merasa bangga SPKS bisa menjadi salah satunya.
Dengan adanya apresiasi tersebut, imbuhnya, bisa menjadi motivasi bagi banyak pihak untuk terus membeirkan manfaat kepada anggota dan masyarakat luas. Tujuan dari SPKS sendiri adalah meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui perbaikan tata kelola dan keberlanjutan itu sendiri.
Sebagai catatan, SPKS telah mengadakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petani kelapa sawit. Organisasi tersebut setiap tahunnya memberikan pelatihan kepada sebanyak 1.000 hingga 1.500 petani sawit yang tersebar di 22 kabupaten.
Adapun pelatihan tersebut mencakup keuangan, manajemen koperasi, serta tata kelola yang baik untuk mendukung sistem sertifikasi seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
“Kami menyediakan berbagai materi pelatihan termasuk buku saku yang dibagikan secara gratis kepada para petani. Langkah ini menjadi bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perkebunan kelapa sawit,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: