Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bencana Makin Dekat, Ini Strategi Perusahaan Sawit Melawan La Nina

        Bencana Makin Dekat, Ini Strategi Perusahaan Sawit Melawan La Nina Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan sawit di semester kedua tahun ini akan berhadapan dengan La Nina. Fenomena La Nina bakal meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah bahkan dalam kadar ekstrem, fenomena tersebut dapat menyebabkan banjir hingga tanah longsor.

        Mengantisipasi efek tersebut, beberapa perusahaan di sektor sawit telah mempersiapkan sejumlah strategi khusus. Di antaranya adalah Astra Agro Lestari (AALI) yang telah menerapkan water management pada saat melakukan desain dalam pembangunan kebun.

        Baca Juga: Menilik Masa Depan Digitalisasi Perusahaan Industri Sawit

        Direktur Utama AALI, Santosa, dalam keterangannya di media menjelaskan bahwa Water Management tergantung pada kondisi topografi untuk kebun yang mempunyai karakteristik rendahan dan secara historis merupakan daerah yang banjir, maka sejak awal telah dipersiapkan bendungan dan pintu air untuk secara operasional bisa dilakukan pengendalian ketinggian air di dalam kebun.

        "Termasuk penyediaan pompa-pompa air sebagai antisipasi apabila ketinggian air melampaui ketinggian yang telah dirancang sebelumnya, semisal terjadinya La Nina seperti yang dialami tahun ini," jelas Direktur Utama AALI, Santosa dalam keterangannya yang dikutip Warta Ekonomi, Rabu (21/8/2024).

        Terkait dampak La Nina terhadap produksi Tandan Buah Segar (TBS) atau Crude Palm Oil (CPO) di semester 2 tahun ini, menurut Santosa dampaknya masih belum terlihat dalam wkatu 6 bulan ke depan.

        Kendati demikian, pihaknya secara operasional sudah merasakan dalam hal evakuasi buah dari kebun menuju ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Pasalnya, dengan curah hujan yang terjadi di musim kemarau, menyebabkan kesulitan dalam beberapa hal. Salah satunya adalah pemeliharaan infrastruktur jalan di kebun.

        Baca Juga: Masuk Musim Kemarau, Idealkah Menanam Kelapa Sawit?

        "Justru dampak El Nino di tahun lalu yang secara agronomi saat ini kami rasakan sebagi penyebab turunnya produksi TBS di semester 1 tahun ini," tambahnya.

        Sementara itu, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menyebut jika pihaknya telah melakukan beberapa langkah seperti perbaikan saluran irigasi hingga penghijauan untuk mengantisipasi La Nina.

        "Mulai dari perbaikan saluran irigasi yang sudah ada, penguatan tanggul, dan penghijauan disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS)," ungkap Sekretaris Perusahaan CSRA, Iqbal Prastowo.

        Baca Juga: Serbundo: Masih Banyak Buruh Perkebunan Kelapa Sawit Tak Dapat BPJS

        Di kuartal ke-3 tahun ini, sambungnya, pihaknya merasa optimis terhadap peningkatan produksi CPO karena adanya peningkatan produksi TBS.

        "Produksi (TBS) diperkirakan mencapai puncaknya pada kwartal 3 ini yang merupakan puncak tahun panen, diperkirakan dapat menutup rendahnya produksi pada kuartal 1 dan 2 yang lalu," tambahnya.

        Selain itu, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) juga melakukan sejumlah antisipasi. Sekretaris Perusahaan TAPG, Joni Tjeng menyebut jika pihaknya telah melakukan sejumlah infrastruktur untuk menghadapi iklim yang lebih basah imbas dari La Nina.

        "Pada jalur pengiriman barang, perseroan sudah melakukan maintenance agar seluruh jalanan siap untuk menghadapi semua kondisi. Terkait water management, perseroan juga telah menyiapkan infrastruktur yang memadai agar perkebunan tidak mengalami genangan akibat curah hujan yang meningkat," ungkap Joni.

        Joni menambahkan, kondisi yang lebih basah akibat La Nina diperkirakan justru akan meningkatkan produksi TBS di masa yang akan datang.

        Baca Juga: Siap Mengawal Kehijauan Sawit, Kementan Jamin Ketersediaan Biodiesel B50

        "Meskipun sedikit menekan Oil Exstraction Rate (OER) akibat proses pollination yang terganggu. Berdasarkan kondisi saat ini perseroan memperkirakan produksi TBS dan CPO masih akan mengalami peningkatan sebesar single digit dibandingkan tahun sebelumya," jelasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: