Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pionir Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah, KLHK Apresiasi AQUA untuk Keempat Kalinya

        Pionir Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah, KLHK Apresiasi AQUA untuk Keempat Kalinya Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), memberikan apresiasi tinggi kepada AQUA atas komitmennya dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. 

        Apresiasi ini merupakan yang keempat kalinya bagi AQUA, setelah sebelumnya mendapatkan apresiasi yang sama pada tahun 2016, 2017, dan 2020 yang lalu. Apresiasi diberikan secara langsung oleh Direktur Jenderal PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati bertepatan dengan acara “Talkshow Sustainable Business Menuju Zero Waste Zero Emission”, di Jakarta.

        Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbulan sampah di tahun 2023 tercatat mencapai 38,6 juta ton, dari 365 kabupaten/kota. Pemerintah Indonesia terus mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah dari metode kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan sampah dari sumber dan penerapan prinsip ekonomi sirkular serta tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR). Untuk itu, dibutuhkan komitmen kuat, kolaborasi, dan upaya yang terintegrasi dari produsen untuk dapat menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam setiap proses produksinya. 

        Baca Juga: Heru Budi Resmikan TPS 3R Pasar Induk Kramat Jati, Mampu Tangani 100 Ton Sampah Per-hari

        Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal PSLB3 KLHK, menjelaskan bahwa kedepannya pemerintah mengharapkan produsen dapat menerapkan pendekatan full life cycle of plastic mulai dari desain produk, produksi, distribusi, dan pengelolaan sampah pascakonsumsi. 

        ”Penghargaan yang kami berikan hari ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada para Produsen yang telah menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam menjalankan kewajiban pengurangan sampah. Ke depan tentunya penghargaan ini harus didasarkan pada kinerja masing-masing produsen yang terukur, akuntabel, dan terverifikasi. Mari kita jadikan momen ini sebagai milestone untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik.” 

        Sejalan dengan hal tersebut, Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan, “Tentunya kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi tinggi yang telah diberikan oleh pemerintah melalui KLHK atas berbagai inisiatif pengurangan dan pengelolaan sampah yang selama ini telah kami kembangkan. Kami juga mengapresiasi semakin banyaknya industri tanah air yang berkomitmen untuk mengurangi permasalahan sampah melalui pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah.” 

        “Sejak 2016, kami telah memperoleh apresiasi KLHK atas komitmen, konsistensi dan peningkatan capaian kinerja kami dari tahun ke tahun dalam mengelola sampah kemasan. Oleh karena itu, kami bangga karena semakin banyak yang turut bergabung bersama kami, untuk berkolaborasi memecahkan permasalahan sampah di tanah air.” lanjut Vera.

        “Melalui komitmen #BijakBerplastik, kami sangat memperhatikan bagaimana daur hidup kemasan kami, dimulai dari bagaimana kemasan kami didesain dan diproduksi sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular, edukasi agar konsumen dapat mengkonsumsi secara bijak dan melakukan pemilahan, hingga bagaimana kami mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah untuk mengelola kemasan pascakonsumsi. Implementasi ini sejalan dengan pendekatan full life cycle of plastic yang ditargetkan oleh pemerintah,” tambah Vera.

        Inisiatif #BijakBerplastik telah dilakukan AQUA sejak 2018. Pada tahapan desain produk dan proses produksi, AQUA terus berinovasi untuk menghadirkan kemasan yang lebih berkelanjutan, dengan efisiensi penggunaan plastik baru, penggunaan material daur ulang, dan penerapan konsep guna ulang. 

        Sejak 1983, AQUA menginisiasi air minum dalam kemasan galon guna ulang dan membangun budaya reuse atau guna ulang di Indonesia. Pada 2018, AQUA meluncurkan botol 100% rPET, AQUA Life dan melanjutkan inovasi dengan meluncurkan botol kaca guna ulang (Returnable Glass Bottle) untuk melayani segmen industri pariwisata. AQUA juga meluncurkan AQUA Cube sebagai pilihan yang lebih berkelanjutan untuk kemasan 220 ml yang tanpa menggunakan label plastik tambahan, tanpa sedotan, dan 100% dapat di daur ulang. 

        Untuk area Bali, AQUA mengembangkan produk AQUA 600 ml dengan kemasan 100% plastik daur ulang dan 100% dapat di daur ulang. AQUA juga terus berinovasi untuk menghadirkan solusi kemasan dengan meminimalisir penggunaan plastik yang tidak diperlukan misalnya dengan menghilangkan segel plastik di botol AQUA dan menggantinya dengan sistem keamanan produk yang lebih ramah lingkungan dan juga secara bertahap mengurangi berat botol tanpa mempengaruhi kualitas produk. 

        Baca Juga: Jababeka Dukung Pendirian Bank Sampah Mekarwangi, Tingkatkan Ekonomi dan Kebersihan Warga Desa Harjamekar

        “Hingga saat ini, lebih dari 90% kemasan AQUA sudah dapat di daur ulang dan mengandung hingga 25% material daur ulang. Desain kemasan yang dipikirkan sejak awal, merupakan salah satu kunci terciptanya ekosistem daur ulang yang baik. Untuk itu, kami memikirkan bagaimana produk kami dikemas dengan kemasan yang mudah untuk di daur ulang, seefisien mungkin dalam penggunaan plastik, dan mengurangi penggunaan plastik melalui produk guna ulang”, jelas Vera.

        AQUA juga mengembangkan integrasi edukasi pengelolaan sampah ke dalam kurikulum pendidikan Sekolah Dasar (SD) melalui kolaborasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkormarves), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Universitas Indonesia dan juga Yayasan Lentera Anak. Selain itu, AQUA juga meluncurkan Seri Dongeng Edukasi Sampahku Tanggung Jawabku (SAMTAKU) untuk memberikan edukasi terkait pentingnya pengelolaan sampah sejak usia dini.

        Sementara itu, dalam tahapan pengelolaan sampah pascakonsumsi, AQUA telah mengembangkan dan mendampingi hingga 10 unit bisnis daur ulang atau Recycling Business Unit (RBU), 10 Collection Center, 10 Bank Sampah Induk, 19 Collection Center, 3 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), 24 TPS3R, lebih dari 100 bank sampah unit dengan memberdayakan hingga 433 karyawan fasilitas dan lebih dari 10.000 pemulung di seluruh Indonesia. 

        Beragam rangkaian upaya serta kolaborasi AQUA dalam mendorong penerapan ekonomi sirkular membuat perusahaan berhasil mengumpulkan 22.000 ton sampah plastik setiap tahunnya yang kemudian didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun produk lain yang memiliki nilai ekonomi.

        “Berbagai inisiatif tersebut, kami lakukan dengan pendekatan yang inklusif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Untuk mendorong industri dapat lebih banyak lagi berkontribusi, diperlukan adanya mekanisme penerapan ERP yang berbasis sistem dan berlaku di semua rantai nilai sehingga tercipta kemerataan yang seimbang bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat," tutup Vera.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: