- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Meski Industri Otomotif Sedang Tidak Baik-baik Saja, IPCC Optimis Kinerja Bakal Melesat!
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) optimis dapat mencapai target pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun 2024. Perseroan menargetkan peretumbuhan pendapatan sebesar 10% atau menjadi sekitar Rp808 miliar dari Rp753 miliar di tahun 2023.
Sejalan dengan pendapatan, laba bersih perseroan pun diharapkan dapat melonjak hingga 20% hingga menjadi Rp229 miliar di akhir tahun 2024.
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sugeng Mulayadi mengutarakan bahwa optimisme perseroan didorong oleh strategi ekspansi bisnis dan perubahan proses bisnis yang dilakukan perseroan di sepanjang 2024. Langkah tersebut diyakini akan dapat meminimalisir dampak dari pelemahan industri otomotif baik di Indonesia dan global.
Baca Juga: IPCC Raup Keuntungan Rp148,02 Miliar di Kuartal III Meski Industri Otomotif Lesu
“Kuartal 4 ini merupakan pertumbuhan yang lebih optimal menurut saya. Karena pertama, ini automaker banyak yang mengejar target di akhir tahun. Karena awal tahun 2024 kemarin ada target dengan isu keselamatan. Nah Oktober itu cukup tinggi traffic-nya. Dan kami percaya di bulan November dan Desember itu akan sustain dan lebih tinggi lagi. Makanya kami percaya kalau tadi pendapatan dan bottomline kita kan tadi pertumbuhan masih 4% dari tahun lalu. Jadi kami percaya kemungkinan bisa tumbuh 5-15%,” ujar Sugeng.
Lebih lanjut Sugeng mengungkapkan bila penopang pertumbuhan kijnerja perseroan di akhir tahun ini juga akan didorong oleh pengoperasian terminal baru di Balikpapan dan terminal satelit di Banjarmasin. Lalu, juga akan ditopang oleh bisnis baru persrroan yakni pre delivery center (PDC) dengan automaker dari Korea, China, dan Eropa.
“Kemudian ada perubahan modal bisnis, dan kemudian kita ada efisiensi ke depannya,” terang Sugeng.
Baca Juga: Mobil Setir Kiri Buatan Indonesia Tembus Pasar Vietnam, Target Selanjutnya Australia
Asal tahu saja, di kuartal III 2024 pendapatan IPCC meningkat sebesar 6,87% menjadi Rp585,82 miliar di kuartal III 2024 meski trafik cargo mengalami penurunan secara keseluruhan sejalan dengan penurunan industri otomotif Indonesia maupun global.
Kenaikan pendapatan perseroan didorong oleh perubahan proses bisnis layanan stevedoring, kemudian layanan baru yaitu pre delivery center (PDC) dari Jepang dan Eropa, kenaikan port stock untuk cargo dari automaker Jepang, dan ekspansi terminal di Balikpapan.
Laba bersih perseroan pun naik 4,28% ke Rp148 miliar dari Rp141 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh startegi ekspansi bisnis dan proses bisnis perseroan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: