Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Terkoreksi, Tiga Saham Blue Chip Patut Disoroti

        IHSG Terkoreksi, Tiga Saham Blue Chip Patut Disoroti Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi -13,31 poin atau -0,18% ke level 7.308,67 di Rabu (13/11). Hal ini terjadi karena adanya penurunan minat beli dalam bursa nasional sampai tekanan jual yang signifikan.

        Dilansir Kamis (14/11), Laporan D’Origin Financial And Business Advisory mencatat bahwa volume perdagangan tercatat lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya, hal tersebut mengindikasikan penurunan minat beli di pasar.

        Baca Juga: 87,41 Juta Saham Diborong, Hadi Suhermin Tambah Kepemilikan Sarana Mitra Luas (SMIL)

        Pelemahan ini berpotensi menguji support 7.280. IHSG akan semakin terpuruk jika level tersebut tembus karena penembusan level ini membuka peluang menuju 7.250. Bursa telihat membentuk ekor diatas, menunjukan adanya tekanan jual.

        Adapun frekuensi transaksi saham tercatat sebanyak 1.346.203 kali, dengan total volume perdagangan mencapai 38,42 miliar lembar saham senilai Rp11,63 triliun. Sebanyak 293 saham mengalami kenaikan, 298 saham mengalami penurunan, dan 200 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.

        Saham- saham dengan penguatan terbesar alias top gainers meliputi:

        • PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK)
        • PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK)
        • PT Fortune Indonesia Tbk (FORU)
        • PT Communication Cbl Sys Indisa Tbk (CCSI)
        • PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)

        Sedangkan saham-saham yang mencatatkan pelemahan terbesar alias top losers adalah:

        • PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
        • PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR)
        • PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE)
        • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
        • PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

        Investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp692,6 miliar, menekan total transaksi beli bersih (net buy) asing menjadi Rp30,4 triliun sepanjang tahun berjalan. Saham yang paling banyak dijual adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi jual mencapai Rp86,6 miliar.

        Rekomendasi Saham

        D’Origin Financial And Business Advisory mendorong investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi dalam IHSG. Pihaknya memberikan tiga rekomendasi saham dengan potensi beli dan target harga diberikan sebagai acuan:

        1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

        • Harga penutupan: 2.580 (-20 poin ; -0,77%)

        • Rekomendasi: Speculative buy

        • Target harga: 3.000

        • Stop loss: 2.480

        • Support: 2.570 ; 2.560

        • Resistance: 2.600 ; 2.620

        Analisis: Volume perdagangan lebih kecil dari hari sebelumnya, menandakan aksi ambil untung. Jika harga turun dan menembus support di level 2.570, saham berpotensi melemah ke 2.560. Namun, potensi rebound tetap ada dengan target resistensi di 2.600 - 2.620.

        2. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

        • Harga penutupan: 1.330 (+30 poin ; +2,31%)

        • Rekomendasi: Speculative buy

        • Target harga: 1.500

        • Stop loss: 1.240

        • Support: 1.320 ; 1.310

        • Resistance: 1.350 ; 1.380

        Analisis: Volume perdagangan meningkat, menunjukkan sentimen positif. Jika harga menembus level resistensi di 1.350, ada peluang melanjutkan penguatan menuju 1.380.

        3. PT Timah Tbk (TINS)

        • Harga penutupan: 1.370 (+25 poin ; +1,86%)

        • Rekomendasi: Buy on Weakness (BOW)

        • Target harga: 1.500

        • Stop loss: 1.100

        • Support: 1.350 ; 1.330

        • Resistance: 1.400 ; 1.420

        Analisis: Penguatan terjadi dengan volume yang lebih kecil dari hari sebelumnya, menandakan adanya potensi koreksi teknis. Namun, jika resistensi di 1.400 ditembus, harga berpeluang naik ke 1.420.

        Baca Juga: Kantongi Dana Rp80,25 Miliar, Adiwarna Anugerah Abadi (NAIK) Resmi Catatkan Saham di BEI

        Pelemahan bursa disertai aksi jual asing menunjukkan adanya tekanan pasar dari sentimen global, terutama ketidakpastian pasca pemilu Amerika Serikat (AS). Investor disarankan tetap waspada dan mempertimbangkan support-resistance pada saham pilihan sebelum mengambil keputusan.

        Disclaimer: Perdagangan Beli Jual Saham adalah instrument investasi yang memiliki risiko kerugian. Semua postingan di laman ini bertujuan utama untuk berbagi informasi seputar market dengan analisa untuk meminimalisirkan risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual ada di tangan Anda masing-masing. Kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian yang ditimbulkan atas transaksi beli jual yang Anda lakukan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Disclaimer: Keputusan untuk melakukan aksi jual atau beli saham sepenuhnya ada di tangan pembaca. Segala risiko kerugian dari setiap keputusan investasi yang diambil menjadi tanggung jawab pembaca.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: