- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Peningkatan Produksi Dorong Pendapatan Harita Nickel Tembus Rp20 Triliun
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif selama sembilan bulan pertama 2024. Lonjakan produksi di berbagai lini menjadi pendorong utama peningkatan pendapatan perusahaan, yang tercatat mencapai Rp20,38 triliun, tumbuh 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih perusahaan juga meningkat 8% secara tahunan, mencapai Rp4,84 triliun.
Dari sisi operasional, volume produksi bijih nikel mencapai 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi feronikel (FeNi) dari smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) melonjak 39% menjadi 95.813 ton, sementara produksi campuran hidroksida nikel-kobalt (MHP Ni) dari fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) meningkat 47% menjadi 71.531 ton.
Keberhasilan fasilitas HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), yang mulai beroperasi penuh pada Agustus 2024, memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja produksi. Selain itu, HPAL pertama Harita Nickel memulai produksi dan ekspor kobalt elektrolitik sejak Agustus, menambah diversifikasi produk perusahaan.
Baca Juga: Kinerja Gemilang, Harita Nickel (NCKL) Cetak Laba Bersih Rp4,83 Triliun pada Q3 2024
Lukito Gozali, Head of Investor Relations Harita Nickel, menyebutkan bahwa keberhasilan ini mencerminkan upaya perusahaan dalam mengoptimalkan operasional di tengah tantangan pasar global. “Lonjakan produksi ini membantu kami menjaga profitabilitas meski harga nikel global fluktuatif,” ungkap Lukito.
Laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp6,66 triliun, tumbuh 9% secara tahunan, sementara EBITDA meningkat 14% menjadi Rp8,88 triliun. Lonjakan produksi juga mendukung perusahaan memenuhi kebutuhan pasar global, khususnya sektor baterai kendaraan listrik, yang terus berkembang pesat.
Baca Juga: 6 Tahun Hilirisasi, Nilai Ekspor Nikel Naik hingga 1000%
Harita Nickel terus berinvestasi dalam fasilitas pemrosesan dan pemurnian untuk mendukung agenda hilirisasi pemerintah Indonesia. “Perluasan kapasitas produksi dan efisiensi operasional adalah prioritas kami. Ini sejalan dengan komitmen kami terhadap keberlanjutan dan pengembangan industri nikel di tanah air,” ujar Lukito.
Selain memperluas kapasitas produksi, Harita Nickel juga menegaskan fokusnya pada pengelolaan yang berkelanjutan. Ekspansi produksi yang signifikan dari fasilitas HPAL diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan perusahaan tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: