Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengapa Bitcoin Turun ke $95.000? Ini Sebabnya

        Mengapa Bitcoin Turun ke $95.000? Ini Sebabnya Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasar aset kripto kembali bergejolak. Pada Senin malam waktu AS, harga sejumlah aset digital utama terjun bebas, hingga membuat mayoritas ke zona merah.

        Mengutip Coindesk, Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar, tercatat turun sekitar 5% dalam 24 jam terakhir, berada di kisaran US$95.000. Sementara itu, Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua, anjlok hingga 10% ke level US$3.590.

        Penurunan ini juga menyeret Indeks CoinDesk 20, yang melacak kinerja aset digital utama, dengan penurunan lebih dari 8%. Token seperti Cardano (ADA), Avalanche (AVAX), dan XRP (XRP) bahkan mencatat kerugian hingga 20%.

        Data dari CoinGlass menunjukkan lebih dari US$750 juta posisi derivatif dengan leverage dilikuidasi dalam sehari. Sebagian besar likuidasi ini berasal dari taruhan bullish, di mana investor berharap harga akan naik.

        Baca Juga: Harga Bitcoin Meroket, Volume Transaksi Naik Tiga Kali Lipat

        Penurunan ini mengingatkan pada crash 5 Agustus lalu, di mana Bitcoin juga mengalami tekanan serupa. Pada Kamis minggu lalu, Bitcoin sempat jatuh dari US$100.000 ke US$90.000 dalam pergerakan yang sangat cepat.

        Sejumlah indikator menunjukkan melemahnya momentum pasar kripto. Volume perdagangan di bursa mulai menurun, sementara pemegang jangka panjang mengambil keuntungan dari reli sebelumnya.

        “Fase ini kemungkinan hanya konsolidasi singkat sebelum pasar bullish kembali menguat,” ujar Markus Thielen, pendiri firma analitik 10x Research, dalam laporan terbarunya.

        Namun, Thielen mengingatkan bahwa reli pasar tidak lagi seragam. “Investor harus lebih selektif, fokus pada aset yang menunjukkan kinerja kuat, dan menghindari segmen yang lemah,” tambahnya.

        Baca Juga: Tembus US$100.000, Analis Proyeksikan Harga Bitcoin Terus Naik

        Di pasar opsi, para trader mulai mempersiapkan diri untuk pergerakan harga yang cenderung stagnan hingga akhir tahun. Beberapa investor memilih untuk mengambil keuntungan dari posisi sebelumnya dan memindahkan investasi ke awal tahun depan.

        “Kami masih optimis terhadap pasar secara keseluruhan, tetapi harga spot kemungkinan besar akan bergerak stabil hingga musim liburan berakhir,” tulis hedge fund aset digital QCP dalam laporan mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: