Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo Bahas Nasib HGBT Bersama Airlangga dan Agus Gumiwang

        Prabowo Bahas Nasib HGBT Bersama Airlangga dan Agus Gumiwang Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Selasa (21/1/2025). Pertemuan tersebut membahas kelanjutan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang menjadi perhatian utama sektor industri.

        Saat ditanya wartawan sebelum pertemuan, Airlangga mengonfirmasi rencana pembahasan HGBT. “Kelanjutannya seperti apa, nanti kita bahas,” ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa program HGBT dipastikan akan dilanjutkan. “Ya,” jawabnya singkat. Namun, terkait sektor industri yang akan mendapat manfaat dari HGBT, Airlangga menjelaskan bahwa rencana perluasan masih dalam kajian. “Nanti sektornya akan dibahas, diperluas. Permintaannya perluasan,” tambahnya.

        Program HGBT sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2020 yang menetapkan harga gas sebesar USD 6 per MMBTU untuk tujuh sektor industri: pupuk, petrokimia, baja, keramik, kaca, oleokimia, dan tekstil. Namun, program ini berakhir pada 31 Desember 2024, sehingga sektor-sektor tersebut kini harus membayar harga gas dengan tarif normal.

        Baca Juga: Industri Tercekik! Menperin Desak HGBT Segera Berlaku Lagi

        Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini untuk menjaga kinerja industri dalam negeri. “Harus segera berlaku ya (HGBT), karena kan pabrikan harus berjalan,” ujarnya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (17/1/2025). 

        Agus juga menyatakan bahwa penghentian sementara HGBT berpotensi mengganggu operasional sektor-sektor utama yang selama ini bergantung pada harga gas murah.

        Sementara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya memastikan bahwa tujuh sektor industri yang menikmati program HGBT akan kembali mendapatkan dukungan harga gas murah. “Dari tujuh sektor itu hampir bisa dipastikan program HGBT akan dilanjutkan. Namun, ada usulan tambahan yang saat ini sedang kita kaji dari sisi ekonominya,” kata Bahlil, usai melantik pejabat tinggi madya dan pratama di Kementerian ESDM, Kamis (16/01/2025).

        Baca Juga: Gas Murah Berakhir, Pemerintah Kaji Ulang HGBT untuk 2025

        Bahlil menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengelola program ini agar tetap memberikan dampak positif bagi industri tanpa mengorbankan pendapatan negara. Selama periode 2021-2024, dukungan harga gas murah melalui HGBT telah menghasilkan potensi pendapatan negara yang dikonversi mencapai Rp 67 triliun. Namun, ia juga mengingatkan perlunya evaluasi terhadap sektor yang akan menerima HGBT berdasarkan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional.

        “Industri yang kita berikan HGBT haruslah industri yang menciptakan lapangan kerja, menggunakan gas sebagai bahan baku, serta berkontribusi pada penerimaan negara melalui PPN atau PPh,” jelas Bahlil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: