Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Risiko Separah Krisis 2008, Bursa Eropa Dihantui Efek Perang Dagang China-AS

        Risiko Separah Krisis 2008, Bursa Eropa Dihantui Efek Perang Dagang China-AS Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Eropa mengalami terjun bebas dalam perdagangan di Jumat (4/4). Pasar menjadi panik usai adanya retaliasi besar-besaran terhadap tarif tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Reuters, Senin (7/4), Indeks Stoxx 600 turun 5,1% menjadi 496,33. Angka tersebut menjadi penurunan harian terbesar sejak krisis COVID-19. Secara mingguan, indeks ini sudah terkoreksi lebih dari 8%, menjadikannya pekan terburuk dalam lima tahun terakhir.

        Baca Juga: Kritik Aturan Trump, Elon Musk Serukan Zona Perdagangan Bebas Eropa-AS

        Analis Macro Hive, Benjamin Ford mengatakan bahwa pasar panik menyusul tarif balasan dari China ke AS. Hal ini  memperkuat kekhawatiran bahwa dunia kini berada di ambang resesi global akibat perang dagang yang semakin panas.

        China diketahui menetapkan tambahan tarif 34% atas semua barang impor dari AS. Pihaknya juga melakukan pembatasan ekspor logam tanah jarang yang krusial untuk industri teknologi dan militer dari AS.

        "Hanya ada beberapa saat dalam sejarah ketika aversi risiko mencapai level separah ini: Krisis Keuangan 2008 dan Pandemi COVID-19," kata Benjamin Ford.

        Imbal hasil obligasi pemerintah zona euro juga turun tajam karena investor beralih ke aset aman. Bank Sentral Eropa (ECB) kini diyakini akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps bulan ini, disusul dua penurunan tambahan sebelum akhir tahun.

        "Respons setiap negara akan menentukan arah ekonomi global—apakah mereka membalas atau memilih mendukung perekonomian domestik mereka sendiri," ujar Ford.

        Baca Juga: Indonesia Kena Tarif Lebih Tinggi dari Uni Eropa, Ini Alasan Trump

        Pasar keuangan global kini berada dalam mode waspada. Dengan eskalasi perang dagang yang belum menunjukkan tanda mereda, investor akan terus mencermati respons kebijakan moneter dan fiskal dari bank sentral dan pemerintah untuk menstabilkan ekonomi yang mulai terguncang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: