Cerita Eka Tjipta Widjaja Memulai Produksi Minyak Goreng Bimoli, Sebelum Kini Milik Salim Group

Meski lebih kerap dikaitkan dengan Sinar Mas Group, tetapi Eka Tjipta Widjaja juga memiliki peran penting pada lahirnya produk minyak makan Bimoli yang kini diproduksi oleh Salim Group. 

Eka Tjipta Widjaja lahir dengan nama Oei Ek Tjhong pada 3 Oktober 1923 di Quanzhou, Fujian, Tiongkok. Dengan tekad kuat, ia memberanikan diri merantau dari tanah kelahirannya sejak usia 9 tahun demi mencari peluang baru dan kehidupan lebih baik.

Ketika tiba di Indonesia, Oei Ek Tjhong langsung menuju Makassar bersama ayahnya untuk memulai bisnis. Ia belajar ilmu bisnis sejak berusia belasan tahun. 

Pada awalnya, Oei Ek Tjhong membantu berdagang di toko kelontong milik sang ayah. Ia juga pernah menjadi pemborong kuburan, beternak babi pada tahun 1945, dan berdagang barang kebutuhan sehari-hari. 

Ketika Jepang kalah perang pada 1945, Oei Ek Tjhong menjual babi-babinya. Lalu, ia pun berpindah haluan dengan mendirikan pabrik yang memproduksi roti, sirup limun, dan biskuit, sekaligus menjadi pemasok kebutuhan logistik TNI.

Pada awal 1960-an, Oei Ek Tjhong memulai perjalanannya di dunia bisnis dengan mendirikan CV Sinar Mas, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor. Ia mengirim berbagai komoditas ke luar negeri dan mengimpor tekstil untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. 

Baca Juga: Sinar Mas Agribusiness and Food Percepat Dekarbonisasi, Bidik Nol Emisi pada 2050

Seiring waktu, sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ada saat itu, nama Oei Ek Tjong pun berubah menjadi Eka Tjipta Widjaja. Nama ini dikenal sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.

Tahun 1968 menjadi titik balik dalam hidup Eka Tjipta Widjaja. Dengan visi besar untuk membangun industri minyak kelapa, ia mendirikan CV Bitung Manado Oil. Entitas bisnis ini bergerak dalam bidang pengilangan minyak kelapa yang beroperasi di Sulawesi Utara, wilayah yang dikenal sebagai penghasil kopra terbesar. 

Dari langkah Eka Tjipta Widjaja itulah lahir sebuah produk yang menjadi ikon produk dapur Indonesia, Bimoli. Konon nama ini merupakan singkatan dari "Bitung Manado Oil Limited" yang menggambarkan asal-usul dan identitas perusahaan tersebut.

Minyak goreng ini dikenal memiliki kualitas tinggi, menghadirkan produk lebih jernih, serta mengklaim lebih sehat. Keunggulan inilah yang membuat Bimoli merajai industri minyak goreng di Indonesia. Beberapa sumber menyebut bahwa Bimoli pernah menguasai 50-75 persen pasar minyak goreng dalam negeri.

Meskipun begitu kepemilikan atas merek Bimoli beralih ke Salim Group. Peralihan kepemilikan ini terjadi akibat pemisahan usaha patungan antara Eka Tjipta Widjaja dan Salim Group pada tahun 1990. Dalam proses tersebut, Salim Group memperoleh hak atas merek Bimoli, sementara Eka Tjipta Widjaja melanjutkan ekspansi bisnisnya melalui Sinar Mas Group ke sektor lain seperti pulp dan kertas, properti, serta agribisnis.

Baca Juga: Cerita Kartini Muljadi, dari Hakim hingga Sukses Lewat Bodrex, Oskadon, dan Hemaviton

Baca Juga: Kisah Sukses Bambang Sutantio Membangun Cimory Group, Kini Punya Produk Yogurt hingga Telur Cair

Saat ini, Bimoli diproduksi oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), anak usaha dari Indofood Agri Resources Ltd dan bagian dari Indofood Sukses Makmur Tbk, yang semuanya berada di bawah naungan Salim Group.

Baca Juga: Kontribusi Hilirisasi Sawit Melalui Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi bagi Negara-negara Dunia