Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu menilai kendaraan listrik (Electronic Vehicle/EV) bisa menjadi penyelamat industri otomotif Indonesia.
"Segmen EV dapat menjadi penyelamat industri otomotif Indonesia, dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan yang terjadi saat ini," kata Yannes dikutip dari Antara.
Ia menambahkan modal yang bisa mendorong pertumbuhan EV nasional adalah potensi sumber daya alam Indonesia dengan punya kandungan nikel terbesar di dunia.
"Pemerintah dan industri harus mempercepat ekosistem EV dan segera tingkatkan investasi R&D lokal di industri nikel untuk meningkatkan keamanan NMC (baterai nickel manganese cobalt). Saat ini Indonesia memiliki hingga 26 persen cadangan nikel dunia," tambahnya.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama kuartal pertama 2025 angka penjualan mobil secara grosir turun menjadi 205.160 unit dari 231.027 unit pada kurun yang sama tahun lalu dan angka penjualan ritelnya menurun menjadi 210.483 unit dari 215.250 unit pada Januari-Maret 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat