Dolar Menguat Tipis, Sinyal Elite The Fed Menjadi Sorotan Investor
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) menguat tipis dalam perdagangan di Rabu (14/5). Pasar menantikan petunjuk baru terkait prospek meredanya ketegangan perdagangan global.
Dilansir dari Reuters, Kamis (15/5), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,06% ke 101,04. Meski demikian, laju dolar sedikit tertahan oleh tak terpenuhinya ekspektasi pasar soal harga konsumen (CPI).
Baca Juga: The Fed: Data Inflasi April Belum Cerminkan Dampak Tarif Trump
Adapun Kepala Forex Global Jefferies, Brad Bechtel mengatakan bahwa pasar masih mencerna dampak kesepaktan pemangkasan tarif untuk semtnara waktu yang dicapai oleh China-AS.
“Dolar diperkirakan masih dalam fase pantulan sementara dan mungkin akan kembali melemah, mungkin karena kesepakatan informal di balik layar," ungkapnya.
Investor juga mencermati pembicaraan mengenai pasar valuta asing antara Wakil Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Ji-young, dan Departemen Keuangan Amerika Serikat, Robert Kaproth.
Meredanya ketegangan perdagangan turut membuat pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Kini, pasar yakin penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) akan pada pertemuan di September 2025.
Adapun Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee menyatakan bahwa inflasi konsumen yang lebih moderat pada bulan lalu belum mencerminkan dampak tarif AS. Ia menekankan bahwa pihaknya masih membutuhkan lebih banyak data untuk menentukan arah kebijakan suku bunga dan inflasi.
Baca Juga: Harga Turun, Upah Naik! Trump Desak Fed Turunkan Bunga: 'Apa Lagi yang Ditunggu Powell?'
Sementara Wakil Ketua Fed, Philip Jefferson mengungkapkan bahwa data inflasi terbaru menunjukkan kemajuan menuju target inflasi 2%. Namun prospeknya kini tidak pasti mengingat kemungkinan kenaikan harga akibat tarif impor baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: