Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        4 Alasan Bitcoin Cetak ATH di Bulan Mei 2025

        4 Alasan Bitcoin Cetak ATH di Bulan Mei 2025 Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perkembangan harga BTC terus memperlihatkan arah positif. Bahkan banyak analis cryptocurrency menyatakan bahwa Bitcoin akan mencapai ATH pada bulan Mei ini. Bahkan ada beberapa alasan Bitcoin akan menembus harga tertinggi sepanjang masa.

        Bitcoin adalah mata uang digital atau aset kripto pertama di dunia, yang diciptakan pada tahun 2008 di tengah krisis global oleh seseorang yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto. Hingga kini, identitas asli Satoshi tetap menjadi misteri, termasuk apakah dia satu individu atau sekelompok orang.

        Bitcoin diciptakan sebagai kode sumber terbuka, sehingga siapa pun dapat memanfaatkannya. Pada saat ini, diperkirakan ada lebih dari 11.000 aset kripto yang beredar di pasar.

        Apa itu Bitcoin?

        Bitcoin adalah aset digital yang hanya ada dalam ranah digital. Dikenal juga sebagai BTC, Bitcoin dirancang sebagai uang elektronik yang terdesentralisasi, memungkinkan transaksi dilakukan secara langsung antara pengguna tanpa perantara.

        Berbeda dengan sistem pembayaran elektronik biasa, Bitcoin tidak memerlukan pihak ketiga seperti bank atau lembaga pemerintah dalam proses transaksinya. Transaksi Bitcoin dilakukan menggunakan teknologi yang dinamakan Blockchain.

        Pergerakan Harga Bitcoin

        Dilansir dari Pintu Market, harga bitcoin dalam rupiah adalah Rp 1.723.447.899, dengan volume perdagangan Bitcoin (BTC) mencapai US$31.725.223.970, menunjukkan peningkatan 11,80% dibandingkan dengan sehari yang lalu.

        Sementara itu, Bitcoin pernah mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar US$108.786 dan angka terendahnya adalah US$67,81. Saat ini, harganya diperdagangkan 4,78% lebih rendah daripada harga puncaknya dan 152.655,38% lebih tinggi dari harga terendah tercatat.

        Untuk kapitalisasi pasar Bitcoin (BTC) saat ini adalah US$2.056.440.683.817. Nilai pasar diperoleh dengan mengalikan harga per token dengan jumlah token BTC yang beredar, yaitu 20 juta token yang tersedia untuk diperdagangkan saat ini.

        Bagaimana cara kerja Bitcoin?

        Bitcoin beroperasi dengan memanfaatkan teknologi yang dikenal sebagai Blockchain. Blockchain adalah sistem yang mencatat transaksi dalam sejumlah database yang tersebar di berbagai komputer, yang disebut node, dan membentuk jaringan blockchain.

        Semua data transaksi tersimpan dalam blok yang terhubung di setiap transaksi dalam blockchain, dan informasi tersebut dilindungi dengan teknik enkripsi menggunakan metode kriptografi yang disebut hash.

        Blockchain beroperasi tanpa memerlukan pihak ketiga untuk memfasilitasi transaksi. Catatan transaksi yang telah dilakukan akan disimpan di banyak komputer dalam jaringan itu sendiri. Oleh karena itu, sulit untuk meretas sistem yang melibatkan ratusan atau ribuan komputer, dan kecil kemungkinan semua komputer tersebut akan terganggu secara bersamaan.

        Baca Juga: JPMorgan: Hashrate Bitcoin Naik 2% di Mei 2025

        Alasan Bitcoin Dapat Mencetak Rekor Harga ATH Baru

        Berita kripto hari ini menginformasikan bahwa Bitcoin akan mencapai harga tertinggi sepanjang waktu. Berdasarkan informasi dari data on-chain, pola akumulasi, dan persepsi pasar, ada beberapa alasan yang mendukung ramalan ini.

        1. Alasan pertama

        Berasal dari aktivitas akumulasi yang dilakukan oleh para whale sepanjang bulan Mei. Data dari Glassnode menunjukkan bahwa wallet dengan berbagai ukuran gencar membeli BTC. Grafik Trend Accumulation Score by Cohort dari Glassnode dengan jelas menunjukkan pola ini.

        Di awal bulan April, kegiatan akumulasi hanya terlihat pada wallet whale besar yang memiliki lebih dari 10.000 BTC. Namun, memasuki bulan Mei, akumulasi mulai melibatkan wallet yang lebih kecil, termasuk yang memiliki antara 100 hingga 1.000 BTC.

        Pada saat yang bersamaan, wallet yang menyimpan kurang dari 100 BTC juga menunjukkan pertumbuhan aktivitas akumulasi yang signifikan. Hal ini terlihat dari berkurangnya warna merah dalam grafik sepanjang bulan Mei.

        Selain itu, Santiment melaporkan bahwa selama 30 hari terakhir, wallet milik para whale telah menambah 83.105 BTC ke dalam simpanan mereka. Pembelian besar ini membantu mengubah Spot Volume Delta menjadi positif, memberikan dorongan bagi Bitcoin untuk terus meningkat.

        2. Alasan kedua

        Jumlah pasokan tidak likuid (illiquid supply) Bitcoin yang saat ini mencapai rekor tertinggi dengan angka 14 juta BTC, bernilai lebih dari US$1,4 miliar. Peningkatan pasokan tidak likuid ini menunjukkan bahwa investor jangka panjang (HODLer) masih bertahan dengan Bitcoin mereka.

        Mereka tidak berniat untuk menjual dalam waktu dekat. Alhasil, pasokan yang tersedia semakin menipis, dan saat permintaan meningkat, harga Bitcoin lebih siap untuk menembus resistensi.

        3. Alasan Ketiga

        Alasan ketiga datang dari investor ritel. Meskipun gelombang baru investor ritel belum sepenuhnya terjadi, CryptoQuant melaporkan bahwa volume perdagangan ritel di Binance, bursa kripto terbesar di dunia, sudah mulai naik kembali setelah sebelumnya mengalami penyesuaian.

        Di sisi lain, Carmelo Alemán, seorang analis di CryptoQuant, juga mencatat bahwa meskipun volume ritel belum melesat secara signifikan, tren positif mulai terlihat.

        Dalam beberapa bulan mendatang, seiring bertambahnya partisipasi investor ritel, kita bisa mengantisipasi pertumbuhan dalam jumlah Alamat Aktif, UTXO Count, serta metrik lainnya seperti Alamat Baru dan Volume Perpindahan, yang mencerminkan pertumbuhan berkelanjutan dari ekosistem kripto.

        4. Alasan Keempat

        Faktor perhatian para analis adalah hubungan antara harga Bitcoin dan penawaran uang global M2. Menurut ahli kripto Colin Talks Kripto, peningkatan M2 yang merupakan ukuran jumlah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral seperti The Fed, ECB, dan BoJ—telah berhasil meramalkan lonjakan harga Bitcoin dari US$76.000 menjadi US$105.000 sejak tanggal 8 April.

        Mengingat tren ini, Colin mengantisipasi bahwa Bitcoin dapat mencapai harga US$120.000 pada bulan Mei.

        Keterkaitan ini sebenarnya bukanlah hal yang baru. Secara historis, Bitcoin biasanya mendapatkan keuntungan dan mengalami kenaikan yang signifikan ketika likuiditas global meningkat.

        Dengan mempertimbangkan situasi ekonomi makro saat ini, peningkatan pasokan uang kemungkinan besar akan terus menjadi pendorong pertumbuhan harga Bitcoin.

        Sebagai informasi tambahan, pasar prediksi Polymarket menunjukkan bahwa peluang Bitcoin untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) baru pada bulan Mei telah meningkat dari sebelumnya 11% menjadi 60%, dan saat ini berada pada angka 51%.

        Polymarket memberikan kesempatan kepada pengguna untuk bertaruh pada berbagai peristiwa mendatang, dan perubahan ini mencerminkan rasa optimisme yang semakin tumbuh dalam komunitas kripto.

        Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus US$107.000, Tantang 'Sell in May and Go Away'

        Dengan meningkatnya keyakinan akan potensi lonjakan harga Bitcoin, dampak FOMO (fear of missing out) mungkin akan muncul. Hal ini dapat menarik lebih banyak investor dan lebih meningkatkan harga. Sebenarnya, Bitcoin telah mencapai rekor harga ATH baru di beberapa negara seperti Turki dan Argentina, di mana mata uang lokal mereka mengalami penurunan drastis.

        Para ahli, termasuk miliarder Tim Draper, memprediksi bahwa Bitcoin akan menyentuh angka US$250.000 pada akhir 2025. Sementara itu, Standard Chartered meramalkan bahwa Bitcoin dapat mencapai level US$120.000 pada kuartal kedua.

        Perlu diingat, semua aktivitas jual beli kripto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat kripto dengan harga yang fluktuatif.

        Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: