Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Naik, Konflik Iran-Israel Memanas Gegara Seruan Trump

        Harga Minyak Naik, Konflik Iran-Israel Memanas Gegara Seruan Trump Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak dunia melonjak lebih pada Selasa (17/6). Hal ini terjadi  seiring meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini meminta semua orang untuk mengevakuasi Tehran. 

        Dilansir dari Reuters, Kontrak Brent Crude naik 1,6% menjadi US$74,4. West Texas Intermediate (WTI) meningkat 1,87% menjadi US$73,11. Ketegangan geopolitik memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah.

        Baca Juga: OPEC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Pasokan Minyak Non-OPEC+ di 2026

        Kedua kontrak sebelumnya sempat melemah karena harapan meredanya konflik, setelah laporan media adanya potensi gencatan senjara dari Iran-Israel. Namun, situasi memburuk pada hari kelima konflik, ketika media melaporkan ledakan dan tembakan pertahanan udara di Tehran. 

        Iran merupakan produsen minyak terbesar ketiga di antara negara anggota dari Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Ketegangan berkepanjangan dapat mengganggu pasokan minyak dari wilayah itu dan mendorong harganya untuk naik.

        Israel baru-baru ini menghantam kantor penyiaran milik Iran. Sementara Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan kerusakan besar terjadi di fasilitas pengayaan uranium terbesar dari Iran.

        Trump juga memicu ketegangan dengan menyerukan evakuasi sembari menegaskan bahwa serangan ini tidak akan terjadi jika ada kesepakatan dari Iran-AS.

        Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Harga Minyak Dunia Hingga US$ 100 per Barel

        OPEC juga menjadi sorotan karena baru-baru ini memperkirakan ekonomi global tetap tangguh pada paruh kedua tahun ini. Namun, mereka juga mengurangi proyeksi pertumbuhan pasokan minyak dari negara-negara non anggotanya pada 2026.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: