Menuju Indonesia Emas 2045, Program MBG Diharapkan Atasi Persoalan Gizi Anak dan Kelompok Rentan
Kredit Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
Pemerintah berharap dapat menyelesaikan permasalahan pemenuhan hak dasar atas pangan dan gizi bagi anak-anak dan kelompok rentan termasuk ibu hamil dan menyusui melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang dijalankan.
Program tersebut diharapkan dapat mengatasi persoalan gizi, khususnya bagi anak maupun kelompok rentan, sehingga membantu mencapai Indonesia Emas 2045 melalui sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Baca Juga: Menko AHY Jelaskan Pembangunan Infrastruktur Pertahanan Harus Terintegrasi
Hal ini disampaikan Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Gotong Royong Makan Bahagia Gratis di SDN Petojo Selatan 06 Jakarta Pusat, Selasa (24/06/2025).
“Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu perlu kolaborasi lintas sektor yang menjadi kunci percepatan target program pemenuhan gizi dan pemerataan akses pangan. Persoalan gizi, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan masih menjadi tantangan besar. Tentunya hal ini bila tidak segera diatasi akan menjadi kendala utama dalam mencapai Indonesia Emas yang membutuhkan SDM yang berkualitas,” ungkap Haryo, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (25/6).
Sebagai bentuk dukungan sektor swasta terhadap Program MBG yang dilaksanakan Pemerintah, organisasi Matahari Pagi Indonesia menginisiasi Program Makan Bahagia Gratis yang berkolaborasi dengan berbagai pihak selaku donatur.
Ketua Majelis Pertimbangan Matahari Pagi Indonesia Dahnil Anzar Simanjuntak menerangkan bahwa program tersebut ditujukan untuk mendukung kebijakan pemenuhan gizi Pemerintah dengan memberikan makan kepada sekolah yang belum terimplikasi Program MBG.
“Ke depan juga mungkin polanya kami akan juga mengontrol kualitas, di beberapa tempat mungkin kita buat ini satu tahun ke depan. Misalnya di Jakarta pun salah satunya sekolah ini sebagai contoh, nanti ada beberapa daerah di Indonesia, itu yang sedang kita lakukan. Ini sebenarnya bentuk peran dari kelompok masyarakat, pengusaha untuk mengamplifikasi dari program Pak Prabowo,” ujar Dahnil Anzar.
Selanjutnya, Anggota Majelis Pembina Matahari Pagi Indonesia Jusuf Hamka menyampaikan bahwa program tersebut tidak hanya diberikan untuk mendorong pemenuhan gizi dari anak-anak Indonesia, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan UMKM setempat sebagai penyedia makan yang dibagikan kepada para siswa. Implementasi Program Makan Bahagia Gratis kepada 234 siswa SDN Petojo Selatan 06 Jakarta Pusat tersebut merupakan lokasi kedua setelah sebelumnya dilakukan di Yayasan Al-Bi’tsah Himmaturrisalah, Kabupaten Bandung Barat.
Sambutan hangat dan antusias juga ditunjukkan oleh ratusan siswa, guru, wali murid, hingga UMKM kantin setempat SDN Petojo Selatan 06 Jakarta Pusat, karena dinilai memberikan dampak bagi berbagai pihak.
“Kita berpikir apa sih yang kita harus berikan untuk negeri. Negeri ini tidak bisa kita lepaskan kepada Pemerintah saja, yang swasta-swasta juga harus bergandengan tangan membantu Pemerintah, negeri ini butuh kita-kita untuk membangun negeri ini,” jelas Jusuf Hamka.
Menanggapi program tersebut, Staf Ahli Haryo menyampaikan bahwa Pemerintah menyambut baik minat sektor swasta dalam mendukung program Pemerintah tersebut. Apresiasi juga diberikan kepada berbagai pihak yang telah bersinergi dan berkontribusi dalam mempercepat terlaksananya visi Pemerintah saat ini.
Lebih lanjut, Staf Ahli Haryo juga menyebutkan bahwa pelibatan UMKM dalam Gerakan Makan Bahagia Gratis tersebut dinilai mampu mendorong perekonomian daerah, serta sejalan dengan semangat Program MBG Pemerintah.
Adapun UMKM merupakan salah satu sektor yang terus didorong Pemerintah dimana berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan kontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap hampir 97% tenaga kerja, UMKM hingga saat ini telah mencapai lebih dari 64 juta unit usaha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: