BRI Finance Fokus Perluas Pembiayaan Otomotif Menyusul Lesunya Industri 2025
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) terus melakukan transformasi bisnis untuk memperkuat strategi pembiayaan di tengah tekanan yang dialami sektor industri nasional pada 2025. Fokus utama diarahkan pada captive market melalui skema joint financing dan optimalisasi basis nasabah BRI.
Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan mengatakan bahwa transformasi ini bertujuan memperluas akses pembiayaan yang lebih kredibel dan fleksibel, khususnya untuk produk-produk high-yield seperti refinancing, kredit kendaraan bermotor (KKB), dan fasilitas dana tunai.
Baca Juga: Ekspor Otomotif Turun ke Level Terendah!
"Transformasi yang kami jalankan saat ini berfokus pada peningkatan sinergi untuk memastikan pembiayaan yang lebih efisien dan menjangkau lebih banyak nasabah," ujar Wahyudi Darmawan, dilansir Senin (30/6).
Wahyudi optimistis pendekatan yang lebih terfokus dan berbasis kebutuhan konsumen dapat mendukung pemulihan pasar otomotif meski penyaluran pembiayaan kendaraan bekas menurun 5,4% pada kuartal I-2025.
Untuk mendorong minat pembiayaan, pihaknya menghadirkan sejumlah penawaran menarik. Di antaranya bunga 0% untuk KKB mobil baru dengan tenor 6 dan 12 bulan bagi nasabah loyal BRI, bunga mulai 0,66% per bulan untuk mobil bekas, dan bunga 0,7% per bulan untuk motor.
BRI Finance juga meluncurkan program dana tunai BRI Flash. Ia memungkinkan nasabah memperoleh pencairan hingga 90% dari nilai kendaraan hanya dengan menjaminkan BPKB, dan bunga mulai 0,72% per bulan.
“Strategi captive market yang kami jalankan merupakan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, baik bagi perusahaan maupun untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Wahyudi.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melaporkan bahwa distribusi kendaraan dari pabrikan ke dealer (wholesales) pada Maret 2025 turun 5,1% secara tahunan menjadi 70.892 unit. Penjualan ritel juga menurun 6,8% secara tahunan menjadi 76.582 unit, meski mengalami kenaikan 9,6% dibandingkan Februari.
Secara keseluruhan, pasar otomotif kuartal I/2025 menunjukkan penurunan dengan wholesales turun 4,7% dan penjualan ritel turun 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pabrik Baterai EV Terbesar Asia Tenggara Dibangun Di atas Lahan Tomy Winata, Ini Detilnya
GAIKINDO sendiri tetap optimistis dengan mempertahankan proyeksi penjualan nasional sebesar 900.000 unit pada 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: