Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank Panin Bagikan Dividen 35% dari Laba Bersih Sebesar Rp2,87 Triliun

        Bank Panin Bagikan Dividen 35% dari Laba Bersih Sebesar Rp2,87 Triliun Kredit Foto: Panin Bank
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Panin Tbk. (PNBN) berhasil membukukan laba bersih setelah pajak konsolidasi senilai Rp2,87 triliun pada 2024, dan akan membagikan dividen sekitar 35% dari perolehan tersebut.

        Manajemen Bank Panin menyampaikan dividen tahun buku 2024 yang akan dibagikan sebesar Rp1,01 triliun kepada pemegang saham setelah dikurangi saham tresuri berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 Juni 2025.

        Baca Juga: Hasil Rebranding, Bank Jakarta Diminta Dapat 50 Persen dari 11,86 Juta Penduduk Jakarta

        "Atau sebesar Rp42,00 per saham," tulis manajemen dalam keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (2/7).

        Dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada penutupan perdagangan pada 9 Juli 2025 pukul 16.00 WIB (recording date).

        Jika dibandingkan laba bersih 2023 senilai Rp3,01 triliun, laba perseroan tersebut mengalami koreksi 4,62% secara tahunan (YoY).

        Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan pada tahun lalu perseroan masih membentuk cadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio kredit dengan membukukan biaya cadangan senilai Rp1,68 triliun.

        "[Nilai ini] lebih rendah dari tahun 2023 yang mencapai Rp2,77 triliun," ujarnya.

        Kemudian pada periode sama, Bank Panin menyalurkan kredit senilai Rp148,90 triliun, tumbuh terbatas 0,27% YoY. Herwidayatmo menambahkan kualitas kredit perseroan dikelola dengan baik melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti.

        Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank Panin pun turun dari 3,09% pada 2023 menjadi 3,05% pada tahun lalu, dengan NPL net sebesar 0,90%. Ini merupakan upaya perseroan mendorong pemulihan kredit yang direstrukturasi menjadi normal kembali.

        Sementara itu, aset perseroan mencapai Rp243,96 triliun atau tumbuh sebesar 9,89% YoY sepanjang 2024.

        "Pertumbuhan aset didukung pertumbuhan dana pihak ketiga [DPK] yang naik 4,92% menjadi Rp152,37 triliun dan peningkatan modal yang tumbuh 5,27% dan kini telah mencapai Rp. 52,32 triliun, sehingga CAR juga meningkat menjadi 34,54%," kata Herwidayatmo.

        Lebih lanjut, berikut merupakan jadwal pembayaran dividen Bank Panin untuk tahun buku 2024:

        - 1 Juli 2025: Pengumuman di situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web perseroan

        - 7 Juli 2025: Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak atas Dividen (Cum Dividen) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 

        - 8 Juli 2025: Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak atas Dividen (Ex Dividen) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 

        - 9 Juli 2025: Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak atas Dividen (Cum Dividen) di Pasar Tunai

        - 9 Juli 2025: Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Tunai (Recording Date)

        - 10 Juli 2025: Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak atas Dividen (Ex Dividen) di Pasar Tunai

        - 25 Juli 2025: Tanggal Pembayaran Dividen Tunai

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: