Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Krakatau Steel Bukukan Laba Rp680 Miliar, Tekanan Pasar Baja Terasa

        Krakatau Steel Bukukan Laba Rp680 Miliar, Tekanan Pasar Baja Terasa Kredit Foto: Krakatau Jasa Logistik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan kode emiten KRAS, mencatatkan penurunan laba signifikan sepanjang tahun 2024. Dalam laporan keuangan yang dikutip Minggu, (20/7/2025), BUMN baja ini membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp680,13 miliar, anjlok 35% dibandingkan laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,04 triliun.

        Kinerja laba tersebut tertekan oleh penurunan pendapatan usaha yang mencapai Rp1,62 triliun secara tahunan (year-on-year). Total pendapatan Krakatau Steel sepanjang 2024 hanya mencapai Rp34,74 triliun, turun dari Rp36,36 triliun pada 2023. Pelemahan margin dan tekanan pasar global diduga menjadi penyebab utama.

        Laba per saham dasar pun ikut menyusut dari Rp18,57 menjadi Rp12,04 per lembar.

        Meski demikian, dari sisi neraca, Krakatau Steel mencatat pertumbuhan aset dan ekuitas. Total aset perusahaan naik 4,1% menjadi Rp35,17 triliun, sementara total ekuitas meningkat 9% menjadi Rp8,16 triliun. Di saat bersamaan, liabilitas juga mengalami kenaikan tipis menjadi Rp27,01 triliun.

        Baca Juga: Support Industri Baja, Rezim Prabowo Dukung Transformasi Krakatau Steel (KRAS)

        Dari sisi arus kas, Krakatau Steel masih menunjukkan kemampuan menghasilkan kas dari aktivitas operasional sebesar Rp2,14 triliun. Namun, angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,00 triliun. Sementara itu, arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan tetap negatif, masing-masing senilai Rp1,16 triliun.

        Kas dan setara kas perusahaan pada akhir 2024 tercatat sebesar Rp2,52 triliun, turun dari posisi tahun sebelumnya di Rp2,70 triliun.

        Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Krakatau Steel di tengah fluktuasi harga baja dunia, tekanan biaya produksi, dan persaingan pasar yang semakin ketat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Istihanah

        Bagikan Artikel: