Kredit Foto: Annisa Nurfitri
PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) menargetkan pembangunan pembangkit energi baru terbarukan berkapasitas 100 megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Target ini diumumkan dalam public exposeinsidentil yang digelar pada Jumat (22/8/2025) untuk menegaskan fokus transformasi bisnis perseroan ke sektor energi hijau.
Direktur Utama FUTR, Tony Agus Mulyantono, mengatakan strategi tersebut sejalan dengan agenda pemerintah mencapai net zero emission pada 2060. Perusahaan akan mengembangkan berbagai proyek ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), mini-hidro, biomassa, dan panas bumi. Selain itu, FUTR juga memperkuat dekarbonisasi melalui anak usaha yang bergerak di bidang solusi karbon.
“Kami melakukan rebranding perusahaan agar berfokus pada energi baru terbarukan, melalui proyek-proyek PLTS, mini-hidro, biomassa, dan panas bumi. Kami juga memperkuat dekarbonisasi lewat anak usaha yang mendukung solusi karbon,” ujar Tony.
Baca Juga: Ardhantara Investasi Rp1,2 Triliun untuk Geothermal FUTR
Transformasi bisnis FUTR ditandai dengan perubahan nama perseroan pada Februari 2025, dari PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem menjadi PT Futura Energi Global Tbk. Menurut manajemen, perubahan identitas ini bertujuan menegaskan orientasi perusahaan dalam penyediaan energi berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi di industri energi hijau.
Selain ekspansi proyek domestik, FUTR menyiapkan strategi kolaborasi internasional untuk memperkuat pendanaan dan teknologi. Tony menuturkan, perseroan menjajaki kerja sama dengan perusahaan asing guna mendukung alih teknologi serta mempercepat implementasi proyek energi terbarukan di Indonesia.
“Dengan digitalisasi sistem dan kerja sama strategis, kami ingin memastikan bahwa transformasi ini memberi kontribusi nyata pada transisi energi nasional,” kata Tony.
Baca Juga: Ada yang Mau Caplok 49,32% Saham FUTR, Bos Futura Energi Angkat Bicara!
FUTR menyelaraskan langkah ekspansinya dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang menargetkan tambahan kapasitas sekitar 75 gigawatt berasal dari energi terbarukan. Perseroan menilai kesesuaian dengan kebijakan nasional menjadi kunci dalam menarik investor dan mitra strategis.
Saat ini, FUTR menaungi sejumlah entitas usaha untuk menopang diversifikasi bisnis. PT Heksa Ultramechanical bergerak di bidang pemeliharaan pembangkit listrik dan konstruksi, sementara PT Futura Energi Prima fokus pada solusi dekarbonisasi. Dengan struktur usaha tersebut, manajemen menargetkan FUTR dapat tumbuh menjadi pemain utama dalam penyediaan solusi energi hijau di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri