Kredit Foto: Azka Elfriza
Citi Indonesia menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit pada kisaran 5–10 persen di sepanjang 2025. Target tersebut seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang dinilai dapat mendorong aktivitas pembiayaan.
Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi mengungkapkan, kondisi makroekonomi saat ini memberikan ruang positif bagi industri perbankan. Penurunan suku bunga BI sebesar 25 basis poin (bps) disebut menurunkan cost of fund sekaligus memperkuat momentum ekspansi kredit.
“Lower BI rate, lower cost of fund, juga ini bisa cukup untuk memberikan booster untuk paruh kedua tahun ini,” ujarnya, kepada Warta Ekonomi, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Baca Juga: Citi Indonesia Siapkan Swap Facility Dorong Kredit Korporasi
Ia menjelaskan, proyeksi pertumbuhan kredit Citi Indonesia berada sedikit di bawah rata-rata industri perbankan nasional. Hingga pertengahan 2025, pertumbuhan kredit sektoral tercatat sekitar 7,7 persen secara tahunan (year-on-year). “Secara realistis, mungkin kami maksimum mendekati industri, bisa sedikit di bawah, tetapi tetap dalam kisaran 5–10 persen,” kata Batara.
Meski menyambut positif pelonggaran kebijakan moneter, Citi Indonesia tetap berhati-hati dalam menentukan strategi pembiayaan. Batara menilai tren industri menunjukkan adanya perlambatan pada pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga, sehingga proyeksi bank harus disesuaikan dengan dinamika pasar.
“Kami melihat loan growth dan deposit growth ada beberapa penurunan di perbankan, tapi dengan disiplin fiskal yang sudah dikonfirmasi oleh S&P Global Ratings, outlook tetap cukup mendukung,” jelasnya.
Baca Juga: Citi Indonesia Catat Laba Rp1,3 Triliun, Siapkan Strategi Paruh Kedua 2025
Citi Indonesia berupaya menjaga pertumbuhan kredit secara berkelanjutan sambil menyesuaikan diri dengan arah kebijakan moneter. Perseroan juga menekankan keseimbangan antara ekspansi pembiayaan dan pengelolaan risiko, sejalan dengan kondisi makroekonomi domestik serta arah pasar keuangan global.
Proyeksi tersebut mencerminkan sikap hati-hati perbankan di tengah perubahan likuiditas dan kebijakan moneter. Citi Indonesia menegaskan bahwa target pertumbuhan 5–10 persen sudah memperhitungkan potensi permintaan kredit di sektor prioritas, sekaligus menjaga daya saing bank di tengah kompetisi industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: