Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        TOWR Catat Laba Rp1,65 Triliun, Fokus Respon Merger XL-Smartfren

        TOWR Catat Laba Rp1,65 Triliun, Fokus Respon Merger XL-Smartfren Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatat kinerja positif pada paruh pertama 2025 di tengah dinamika industri telekomunikasi yang kian ketat. Perseroan fokus memperkuat fundamental bisnis, mengoptimalkan skala operasional, sekaligus merespons konsolidasi operator seluler, termasuk merger antara XL Axiata dan Smartfren.

        Advisor & Group Investor Relations TOWR, Adam Gifari, mengungkapkan pendapatan operasional konsolidasi (unaudited) Januari–Juni 2025 mencapai Rp6,39 triliun atau tumbuh 3,9% secara tahunan (year-on-year). EBITDA tercatat Rp5,35 triliun, naik 3,7%, sedangkan laba bersih setelah kepentingan minoritas mencapai Rp1,65 triliun, meningkat 2,9% yoy.

        “Semester pertama 2025 kami gunakan untuk kembali fokus pada kekuatan utama, yakni memanfaatkan skala operasional secara maksimal,” kata Adam dalam paparan publik tahunan, Senin (8/9/2025).

        Baca Juga: TOWR Genjot Ekspansi Fiber dan Diversifikasi Aset di 2025

        Pada periode yang sama, TOWR berhasil menurunkan beban keuangan dengan memangkas utang sebesar Rp1,6 triliun, sehingga saldo utang bruto turun menjadi Rp50 triliun. Direktur Utama TOWR, Indra Gunawan, menyatakan langkah ini merupakan strategi penguatan neraca dan efisiensi arus kas.

        “Setiap kali kami menambah aset, kami berusaha memaksimalkan nilainya. Tahun ini, kami berhasil mengurangi utang secara signifikan dan meningkatkan performa collection dari penyewaan infrastruktur,” ujar Indra.

        Efisiensi juga didukung penurunan biaya dana. Hingga Juni 2025, biaya dana campuran (blended cost of fund) turun menjadi 6,15% dari 6,21% pada kuartal sebelumnya. Hal ini menjaga return on equity (ROE) di level 17,5% serta return on asset (ROA) sebesar 8%.

        Merger XL Axiata dan Smartfren yang efektif sejak tiga bulan lalu turut menjadi perhatian perseroan. Adam menyebut TOWR telah menjalin komunikasi dengan manajemen entitas baru tersebut.

        Baca Juga: Tanpa RUPS, Emiten Grup Djarum (TOWR) Buyback Saham Rp200 Miliar

        “Sebagai penyedia infrastruktur, kami bekerja sama dengan tim baru mereka untuk menentukan konfigurasi jaringan pascamerger, termasuk business plan yang bisa kami dukung ke depan. Saat ini masih dalam tahap dinamis, sehingga detailnya belum bisa dipastikan,” jelas Adam.

        Konsolidasi dua operator besar itu dipandang sebagai peluang bagi TOWR memperluas penyewaan menara dan jaringan fiber optic. Selain itu, TOWR juga menyiapkan diversifikasi aset dan layanan, mulai dari managed services, penyewaan perangkat, hingga infrastruktur energi.

        Adam menegaskan target pertumbuhan pendapatan 2025 tetap pada kisaran low single digit sejalan dengan tren industri. “Kami melihat ada potensi besar di luar sektor inti yang bisa menjadi motor pertumbuhan di 2026 dan seterusnya,” ujarnya.

        Baca Juga: IHSG Sesi Siang Meroket 1,02% ke Level 7.938, SCMA, TOWR dan CTRA Top Gainers LQ45

        Dengan strategi penguatan fundamental, efisiensi keuangan, serta adaptasi terhadap konsolidasi operator, TOWR optimistis menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan mempertahankan posisinya sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: