Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan arus investasi dari Uni Eropa hingga 20% per tahun melalui implementasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan pembentukan EU Investment Desk di Kementerian Investasi/BKPM.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menuturkan, rata-rata pertumbuhan investasi Eropa ke Indonesia selama lima tahun terakhir tercatat sekitar 15% per tahun dengan nilai total USD 14,5 miliar. Melalui ratifikasi CEPA yang baru saja difinalisasi, pemerintah berharap pertumbuhan tersebut meningkat menjadi 18–20% per tahun.
“Kalau dari investasi, ya kita ingin mengharapkan pertumbuhannya ini lebih cepat lagi dan lebih tinggi lagi. Yang tadinya mungkin hanya pertumbuhan di 15 persen setiap tahunnya, itu bisa meningkat sampai antara 18 sampai 20 persen setiap tahunnya,” ujar Rosan saat ditemui di sela-sela peluncuran Investment Desk di Jakarta, dikutip Rabu (1/10/2025).
Baca Juga: Dorong Investasi Masuk dari Uni Eropa, Rosan Tandai Babak Baru UE-CEPA
Ia menegaskan, ratifikasi CEPA menjadi kunci agar perjanjian bisa segera berlaku efektif di Indonesia maupun Uni Eropa. Pemerintah disebut terus mendorong percepatan proses ratifikasi agar peluang peningkatan investasi dan perdagangan segera terealisasi.
Rosan menilai jika EU Desk Investment ini akan membuka banyak peluang di berbagai sektor, termasuk pangan.
"Kita memang ingin berinvestasi di perusahaan pangannya nanti. nanti akan investasinya di Indonesia, tapi kita Danantara investasinya di perusahaan tersebut, kemudian perusahaan tersebut yang merupakan salah satu pangan terbesar dunia itu akan investasi di Indonesia," jelas Rosan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri