Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar Perlahan Naik Meski Dihantui Ketidakpastian Shutdown Pemerintah AS

        Dolar Perlahan Naik Meski Dihantui Ketidakpastian Shutdown Pemerintah AS Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat (AS) perlahan bangkit dalam perdagangan di Senin (6/10). Pasar nampaknya optimistis terkait dengan tanda-tanda berakhirnya shutdown pemerintah dari Negeri Paman Sam.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (7/10), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kinerja greenback terhadap sekeranjang mata uang utama menguat 0,4% menjadi 98,11.

        Baca Juga: Menilik Arah Suku Bunga, Jepang Waspadai Dampak Tarif AS

        Kenaikan ini terjadi ketika pelaku pasar menunggu tanda-tanda apakah pemerintah federal akan segera dibuka kembali, setelah kongres gagal meloloskan rancangan undang-undang pendanaan untuk melanjutkan operasi pemerintahan dari AS.

        Penutupan sebagian pemerintahan ini mengakibatkan penundaan publikasi data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan (non-farm payrolls) untuk September. Hal itu mengurangi acuan bagi investor dan memperlemah volatilitas pasar.

        “Volatilitas pasar keuangan turun signifikan sejak awal shutdown pemerintah dari AS. Risiko terhadap aktivitas ekonomi dan pasar tenaga kerja akibat cuti tanpa dibayar, atau bahkan pemutusan hubungan kerja pegawai federal, tidak akan terlihat dalam waktu dekat,” ungkap Analis Barclay, Themistoklis Fiotakis.

        Federal Reserve (The Fed) secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar dua puluh lima basis poin pada pertemuan 28–29 Oktober. Hal itu seiring data yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja.

        Baca Juga: ECB Didesak Lanjutkan Pemangkasan Suku Bunga, Ini Alasannya!

        Pedagang juga memperkirakan peluang 83% adanya pemangkasan tambahan pada Desember. Namun langkah tersebut kemungkinan akan bergantung pada data ekonomi yang dirilis sebelum akhir tahun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: