Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Standard Chartered Perkuat Transaction Banking untuk Dorong Efisiensi dan Ketahanan Likuiditas Nasabah

        Standard Chartered Perkuat Transaction Banking untuk Dorong Efisiensi dan Ketahanan Likuiditas Nasabah Kredit Foto: Standard Chartered
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Standard Chartered Bank Indonesia memperkuat fokus pada layanan transaction banking guna membantu nasabah korporasi meningkatkan efisiensi pengelolaan arus kas dan ketahanan likuiditas di tengah dinamika ekonomi global. Melalui sesi Media Briefing di Jakarta pada Kamis (16/10), bank global tersebut memperkenalkan tim Transaction Banking serta menjelaskan strategi inovatif untuk mendukung kebutuhan transaksi lintas batas secara lebih efektif dan aman.

        Jenny Tantono, Head of Transaction Banking Standard Chartered Indonesia, mengatakan pihaknya melihat peluang besar di sektor trade finance dan cash management seiring meningkatnya aktivitas perdagangan lintas negara.

        “Fokus kami adalah membantu nasabah mengelola arus kas dengan efisien dan berkelanjutan, sekaligus mendukung ketahanan likuiditas industri perbankan,” ujar Jenny.

        Baca Juga: Gandeng IFC, Standard Chartered Genjot Pembiayaan Berkelanjutan di Sektor Air dan Limbah

        Standard Chartered mencatat kinerja solid dalam mendukung pembiayaan inklusif, dengan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (R-PIM) mencapai 20–30%, salah satu yang tertinggi di antara bank asing di Indonesia. Capaian ini sejalan dengan target Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mendorong sektor perbankan memperkuat dukungan terhadap UMKM dan rantai pasok nasional.

        Menurut Jenny, keberhasilan itu tak lepas dari kolaborasi erat dengan nasabah korporasi yang memiliki jaringan pemasok UMKM, serta kegiatan edukasi dan sosialisasi produk keuangan yang digelar bersama. “Kami percaya bahwa inklusi keuangan adalah bagian dari tanggung jawab industri untuk menciptakan ekosistem bisnis yang tangguh dan berkelanjutan,” tambahnya.

        Dari sisi strategi, Standard Chartered menerapkan pendekatan konsultatif berbasis solusi (solution-based approach) untuk membedakan diri dari lebih dari 120 bank pesaing di Indonesia. Pendekatan ini memungkinkan bank tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga merancang proses keuangan menyeluruh—mulai dari integrasi sistem akuntansi dan pelaporan hingga tata kelola transaksi lintas negara.

        Baca Juga: Standard Chartered: Lonjakan Penggunaan Stablecoin Bisa Rebut Dana Bank Hingga US$1 Triliun!

        Dengan kehadiran di lebih dari 50 negara, Standard Chartered juga memanfaatkan jaringan globalnya untuk mendukung perusahaan Indonesia berekspansi ke luar negeri, termasuk ke pasar baru seperti Bangladesh, Filipina, Thailand, dan Nigeria. Inisiatif ini tak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok regional, tetapi juga mendorong aliran investasi lintas negara yang lebih seimbang.

        Jenny menegaskan bahwa penguatan transaction banking menjadi fondasi penting bagi daya saing korporasi Indonesia. “Kami ingin memastikan nasabah kami tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh dengan kuat melalui pengelolaan keuangan yang terintegrasi, efisien, dan adaptif terhadap perubahan global,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: