Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PHSS Dongkrak Produksi Minyak 150 Persen Lewat Teknologi TTESP

        PHSS Dongkrak Produksi Minyak 150 Persen Lewat Teknologi TTESP Kredit Foto: PHI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) berhasil menerapkan teknologi Through-Tubing Electric Submersible Pump (TTESP), inovasi pompa listrik berukuran ringkas yang dapat dioperasikan tanpa menggunakan rig. Teknologi ini terbukti meningkatkan produktivitas sumur minyak di Wilayah Kerja (WK) Sanga Sanga, Kalimantan Timur, hingga 150 persen.

        Selama periode 2023 hingga 2025, penerapan TTESP di area operasi bagian selatan (Southern Area Operation) — mencakup Lapangan Mutiara, Pamaguan, dan Beras — mencatatkan lonjakan produksi signifikan. Rata-rata produksi per sumur meningkat dari 60 barel minyak per hari (bopd) menjadi 150 bopd.

        Manager PHSS Field, Iva Kurnia Mahardi, mengatakan bahwa inovasi dan penerapan teknologi berperan penting dalam menjaga tingkat produksi migas perusahaan, sejalan dengan komitmen PT Pertamina (Persero) dan Subholding Upstream PHE untuk menyediakan energi berkelanjutan bagi pembangunan Indonesia sesuai Asta Cita pemerintah.

        Baca Juga: Realisasi Investasi Hulu Migas Capai US$8,9 Miliar hingga Agustus 2025

        “Kami menerapkan inovasi dan teknologi sebagai langkah strategis perusahaan dalam menahan laju penurunan produksi, meningkatkan recovery rate, mempertahankan tingkat produksi, dan menahan laju penurunan produksi alamiah lapangan-lapangan migas yang sudah mature di wilayah Kalimantan,” ujar Iva dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18/10/2025).

        Iva mengatakan, TTESP menjadi solusi efektif bagi lapangan migas mature, terutama yang beroperasi dengan pipa berdiameter kecil.

        “Teknologi ini tidak hanya meningkatkan stabilitas produksi, tetapi juga mampu menaikkan produksi sumur minyak hingga 150 persen,” ujarnya.

        Ia menambahkan, penerapan inovasi dan teknologi membuat perusahaan semakin adaptif terhadap tantangan operasional dan bisnis yang kompleks, serta mampu menjaga keberlanjutan produksi migas nasional.

        Baca Juga: Menkeu Baru Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6%, Hulu Migas Jadi Motor Penggerak

        WK Sanga Sanga yang dikelola PHSS sebagian besar merupakan lapangan mature dengan karakteristik reservoir berlapis banyak (multi-layer), sehingga menggunakan teknik pengeboran monobore yang banyak mengandalkan sistem gas lift. Sistem tersebut memiliki tantangan dalam menjaga stabilitas produksi karena keterbatasan teknologi.

        “Menjawab tantangan tersebut, PHSS mengembangkan TTESP, sebuah sistem pompa yang dirancang untuk dapat dipasang langsung melalui pipa produksi (through tubing) dengan diameter di bawah 3 inci, tanpa memerlukan workover rig, melainkan cukup menggunakan alat sejenis spooler unit,” imbuh Iva.

        Selain meningkatkan produktivitas, penerapan TTESP juga membuka potensi tambahan pendapatan hingga USD 32 juta, berkat kenaikan produksi minyak, efisiensi, dan keandalan operasi. Proses instalasi pompa yang hanya memerlukan satu hari kerja menjadi nilai tambah efisiensi dibandingkan metode konvensional yang memakan waktu dan biaya lebih besar.

        Baca Juga: Omoda & Jaecoo di Thailand Produksi NEV, Malaysia Produksi PHEV dan Indonesia Memproduksi Mesin ICE

        Inovasi TTESP mendapat dukungan penuh dari SKK Migas dan telah memperoleh berbagai pengakuan di tingkat nasional maupun internasional. Sejak 2023 hingga 2025, TTESP telah meraih lebih dari tujuh penghargaan, termasuk UIIA Subholding Upstream Pertamina, APQA Pertamina, nominasi Penghargaan Efisiensi Energi Nasional ESDM, dan Jury Prize dari China Association of Invention pada 2025.

        Keberhasilan implementasi TTESP menegaskan posisi PHSS sebagai perusahaan yang adaptif dan inovatif dalam mengelola lapangan mature. Teknologi ini diharapkan menjadi model bagi lapangan migas lain dalam mendukung target pemerintah mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada 2029–2030.

        Melalui inovasi berkelanjutan seperti TTESP, PHSS terus membuktikan kontribusinya dalam memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai pelaku industri migas yang efisien, kompetitif, dan berorientasi pada keberlanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: