Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hasil dari Efisiensi Anggaran, Kini Masyarakat Terima BLT Rp300 Ribu per Bulan

        Hasil dari Efisiensi Anggaran, Kini Masyarakat Terima BLT Rp300 Ribu per Bulan Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah meluncurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) bagi sekitar 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di kelompok desil 1 hingga 4, yang pendanaannya berasal dari hasil efisiensi anggaran belanja nonproduktif.

        Peluncuran program dilakukan di Kantor Pos Cikini, Jakarta, Jumat (17/10), oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Ia menjelaskan bahwa BLT tambahan ini diberikan di luar BLT reguler yang selama ini disalurkan melalui Kementerian Sosial kepada 20,88 juta KPM.

        “Efisiensi itu kan kita mengurangi belanja-belanja yang sekiranya tidak produktif untuk kemudian itu bisa direalokasi ke kegiatan-kegiatan yang jauh lebih produktif. Termasuk juga pada saat akhir tahun kemudian kita evaluasi, ternyata kita memiliki kemampuan fiskal untuk merealokasi sehingga kita bisa membantu saudara-saudara kita di desil 1 dan desil 4,” ujar Prasetyo.

        Setiap keluarga akan menerima bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan. Penyaluran dimulai pada Senin (20/10/2025) melalui dua mekanisme, yakni Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia.

        Baca Juga: Efisiensi Anggaran Capai Hasil, Pemerintah Kucurkan BLT 3 Bulan untuk Warga Kurang Mampu

        Menurut Mensesneg, realokasi ini merupakan bagian dari strategi pemerintah menjaga daya beli masyarakat sekaligus memastikan anggaran negara digunakan secara lebih produktif. Ia menegaskan bahwa kebijakan efisiensi dilakukan tanpa menambah beban fiskal baru.

        “Ini langkah konkret pemerintah untuk memastikan bantuan sosial tetap mengalir di tengah pengetatan anggaran. Kita pastikan tidak ada pemborosan, tapi bantuan tetap sampai ke rakyat,” kata Prasetyo.

        Selain BLT tambahan, pemerintah juga memperkenalkan Program Magang Nasional sebagai bagian dari kebijakan penciptaan lapangan kerja. Program ini akan diikuti 20 ribu lulusan baru perguruan tinggi pada tahap pertama.

        “Ini kan bagian dari upaya kita memang bagaimana kita berusaha untuk mencari jalan keluar dengan menciptakan lapangan pekerjaan, dengan membuka kesempatan kepada adik-adik fresh graduate,” ujar Prasetyo.

        Baca Juga: BLT Kesra, Wujud Komitmen Pemerintah Hadir bagi Rakyat Kecil

        Peserta magang akan ditempatkan di berbagai perusahaan swasta, BUMN, lembaga pemerintah, hingga Bank Indonesia. Mereka akan menerima uang saku bulanan sesuai standar upah minimum kabupaten/kota (UMK), serta perlindungan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan jaminan kematian (JKM) tanpa potongan.

        Pemerintah juga menyiapkan gelombang kedua Program Magang Nasional pada November 2025 dengan target tambahan 80 ribu peserta. Hingga kini, sebanyak 1.668 perusahaan telah mendaftar dengan total 26.181 posisi kerja tersedia dan 156.159 pelamar yang tercatat.

        Peluncuran BLT tambahan dan Program Magang Nasional tersebut menandai komitmen pemerintah untuk menjaga kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat pasar tenaga kerja di tengah kondisi fiskal yang efisien dan terukur.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: