- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Mandiri Herindo (MAHA) Gelontorkan Rp153,68 Miliar untuk Buyback Saham
Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp153.681.785.824 untuk program pembelian kembali atau buyback saham. Dana ini merupakan sisa dari hasil realisasi buyback sebelumnya termasuk biaya-biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham.
"Periode pembelian kembali saham selama periode kondisi pasar berfluktuasi secara signifikan adalah 23 Oktober 2025 sampai dengan 16 Maret 2025," kata Sekretaris Perusahaan MAHA, Ivan Darwin.
Perseroan merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI dengan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari modal disetor dalam Perseroan dan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.
Baca Juga: Gelar Buyback Saham, Produsen Keramik (ARNA) Siapkan Dana Rp50 Miliar
Perseroan akan melaksanakan pembelian kembali saham dengan harga saham yang diatur sesuai dengan ketentuan POJK No. 29 Tahun 2023. "Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan untuk itu Perseroan akan menggunakan jasa dan perantara pedagang efek," ujar Ivan.
Pelaksanaan pembelian kembali saham diyakini tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan Perseroan mengingat dana yang digunakan adalah dana internal Perseroan yang berasal dari laba ditahan.
Perseroan juga meyakini bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan berdampak material terhadap proforma laba per saham sebab pembelian kembali saham tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Perseroan.
Baca Juga: Emiten Grup Ciputra Gelar Buyback Rp100 Miliar, Ini Alasannya
"Pembelian kembali saham diharapkan dapat meningkatkan keyakinan kepada para investor atas nilai fundamental Perseroan. Pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas dalam hal pengelolaan modal jangka panjang, di mana saham treasury dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal," tandas Ivan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: