Kredit Foto: Istihanah
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mendatangi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Tanjung Perak serta Kantor Balai Laboratorium Bea Cukai (KBLBC) Kelas II Surabaya. Dalam kunjungan tersebut, Purbaya memeriksa sejumlah kontainer di area longroom PT Terminal Petikemas Surabaya.
Dari hasil pemeriksaan, Purbaya menemukan adanya indikasi praktik underinvoicing atau pelaporan nilai transaksi barang yang lebih rendah dari harga sebenarnya.
Ia mengungkapkan, terdapat barang yang di platform e-commerce dijual seharga Rp40–45 juta, namun dilaporkan hanya bernilai 7 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp116 ribu.
Baca Juga: Purbaya Gabung Tim Pelunasan Utang Whoosh dengan China
“Waktu periksa kontainer, ada yang menarik tuh, harganya kelihatannya kemurahan juga. Akan kita cek lagi karena barang sebagus itu, masak harganya hanya US$7? Sementara, di marketplace, harganya bisa sampai dengan Rp40-Rp45 juta, tapi akan dicek lagi ya," kata Purbaya dalam rekaman video, dikutip Rabu (12/11/2025).
Meski tidak menyebut secara rinci jenis barang yang dimaksud, Purbaya menegaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan dengan membawa barang tersebut ke laboratorium.
"Pemeriksaan kontener sudah bagus hasilnya dan sudah dibawa ke laboratorium,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Purbaya juga meninjau kondisi fasilitas laboratorium Bea Cukai Surabaya yang dinilainya dalam keadaan baik. Ia meminta agar setiap kebutuhan perawatan segera dilaporkan.
“Untuk kondisi Laboratorium kondisinya bagus, saya sudah katakana kepada mereka jika ada yang kurang perawatan agar dikasih tau sehingga kita bisa lengkapi,” tambahnya.
Baca Juga: Purbaya Surati Seluruh Kepala Daerah, Dorong Percepat Belanja APBD 2025
Selain itu, Purbaya meninjau controller scanner baru yang dipasang dua minggu sebelumnya. Menurutnya, peralatan tersebut sudah berfungsi cukup baik meski masih perlu penyempurnaan.
Lebih lanjut, Purbaya menekankan pentingnya sistem berbasis teknologi informasi (IT-based system) dalam pengawasan. Ia berencana menarik sistem pengawasan tersebut ke Jakarta agar pusat dapat memantau langsung aktivitas di lapangan.
“Yang pentingkan IT based saya akan tarik ke Jakarta sehingga orang Jakarta dapat melihat langsung apa yang terjadi dilapangan,” terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: