Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Kementerian UMKM memulai langkah peralihan penjualan pakaian thrifting dengan bertemu para pedagang Pasar Senen dan Gedebage untuk membahas akses terhadap 1.300 brand lokal yang disiapkan sebagai substitusi.
Menurut Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana pertemuan ini akan digelar pada Selasa (17/11/2025) dalam rangka menindaklanjuti larangan penjualan pakaian bekas impor di dua pasar tersebut, sekaligus memastikan pedagang tetap dapat menjalankan kegiatan usaha melalui pasokan produk legal.
"Nanti siang ini saya ketemu dengan perwakilan dari Senen dan Gedebage. Mudah-mudahan, kan permasalahannya gini ya, kita kan juga berharap mereka mau shifting ya. Mulai menggantikan produk yang mereka jual selama ini dengan barang-barang produk lokal," ujar Temmy di sela sela acara Kick Off Kampus UMKM Shopee Kelas Online, Selasa (18/11/2025).
Baca Juga: Pasar Senen dan Gedebage Bersiap Beralih dari Thrifting ke Lokal Brand
Temmy mengatakan bahwa kementerian UMKM menyediakan ribuan merek lokal untuk dipilih pedagang sesuai model bisnis masing-masing.
“Kita menyiapkan 1.300 brand untuk dipilih oleh para penjual, pedagang. Pakaian bekas di Senen maupun di Gedebage dan lain-lain,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama dapat dilakukan melalui skema B2B. “Ya entah mau jadi reseller atau mau jadi distributornya atau kita tawarkan mereka bikin brand sendiri nanti,” kata Temmy.
Temmy menegaskan bahwa pemerintah mendorong pedagang melakukan pergeseran bertahap dari thrifting menuju penjualan produk lokal.
“Kita kan juga berharap mereka mau shifting ya. Mulai menggantikan produk yang mereka jual selama ini dengan barang-barang produk lokal,” ucapnya.
Ia mengakui telah mengantisipasi potensi penolakan dan berharap proses berjalan lancar. “Doain aja mudah-mudahan konsentrasi ini berjalan dengan baik dan tidak ada penolakan dari teman-teman pedagang," tegas Temmy.
Baca Juga: Pedagang Thrifting Diimbau untuk Bertransformasi Berdagang Produk Lokal Berkualitas
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian UMKM dan Kementerian Perdagangan sedang menyiapkan mekanisme distribusi agar substitusi dapat berlangsung cepat. Ribuan brand lokal mencakup kategori pakaian, celana, sepatu, dan sandal yang akan menjadi suplai alternatif bagi pedagang. Kurasi merek dilakukan untuk memastikan produk sesuai kebutuhan pasar dan dapat menggantikan pasokan balpres yang sebelumnya mendominasi.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah memberantas impor pakaian bekas ilegal sekaligus menata ekosistem pasar yang selama ini bergantung pada suplai thrifting. Penataan diarahkan agar pedagang tetap dapat beroperasi melalui rantai pasok legal, sementara industri tekstil serta pelaku UMKM lokal mendapatkan dukungan dari sisi penjualan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri