Kredit Foto: Youtube
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025 dapat mencapai 5,6%–5,7%, didorong penguatan permintaan domestik serta percepatan program pemerintah.
Ia menuturkan bila optimisme tersebut bukan tanpa dasar karena berbagai kebijakan fiskal, moneter, dan dukungan sektor swasta terus dipacu untuk menjaga momentum pemulihan.
“Jadi, untuk triwulan keempat pertumbuhan ekonomi kita akan tumbuh 5,6%–5,7%. Saya akan pastikan itu terjadi. Makanya saya ke sana ke sini memastikan program-program kita bisa terjadi, bisa jalan, dan ekonomi bisa tumbuh lebih cepat,” ujar Purbaya dalam acara Ecoverse Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: Purbaya Ungkap Syarat RI Jadi Negara Maju
Ia menambahkan, dorongan pemerintah untuk mempertahankan laju pertumbuhan di atas 5,5% menjadi motivasi tersendiri.
“Itu bukan karena saya baik, tapi kata Presiden kalau di atas 5,5 saya dikasih hadiah, saya mau mengejar hadiah itu sebetulnya. Tidak tahu hadiahnya apa. Yang jelas, momentum pertumbuhan ini akan dijaga terus ke depan,” kata Purbaya.
Dalam pemaparannya, Purbaya menyebut tiga mesin utama yang akan digerakkan untuk mempercepat pertumbuhan, yakni fiskal, moneter, dan private sector. Sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter dinilainya semakin mudah dicapai, sementara sektor swasta harus diperkuat melalui perlindungan pasar domestik dan penghapusan berbagai bottleneck industri.
Ia menegaskan pentingnya menjaga dominasi produk lokal di pasar nasional agar manfaat ekonomi tetap dinikmati pelaku usaha dalam negeri.
“Domestic demand kita kuat, besar, 90 persen dari ekonomi yang 10 persen export-oriented. Tapi kalau yang 90 persen tadi dikuasai asing, nanti yang untung sebagian besar luar negeri,” ujarnya.
Baca Juga: Purbaya Tarik Utang Baru Rp570,1 triliun Hingga Oktober 2025
Purbaya menyatakan pemerintah akan memperluas dukungan bagi industri lokal dan pekerja domestik untuk meningkatkan daya saing. “Ayo kita kaya bersama. Caranya tadi, memaksimalkan pasar dalam negeri untuk orang dalam negeri,” katanya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 mencapai 5,04% secara tahunan, melambat dari 5,12% pada kuartal II. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyebut PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.060 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp3.444,8 triliun. Secara kuartalan, ekonomi tumbuh 1,43%, sementara secara cumulative to cumulative naik 5,01%. Industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan menjadi kontributor utama PDB dengan total 65,02%, sementara jasa pendidikan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,59%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: