Kredit Foto: Youtube
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Indonesia hanya dapat bertransformasi menjadi negara maju apabila mampu menjaga pertumbuhan ekonomi dua digit secara konsisten selama lebih dari satu dekade. Penjelasan itu ia sampaikan dalam acara Ecoverse 2025, Jumat (21/11/2025), menanggapi arah kebijakan ekonomi pemerintah dan target pertumbuhan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Purbaya mengatakan target pertumbuhan 8 persen kerap dipandang tidak realistis oleh sebagian pihak. Namun, menurutnya, capaian tersebut dapat menjadi titik awal menuju pertumbuhan yang lebih tinggi, meski belum cukup untuk membawa Indonesia naik kelas. “Waktu Pak Prabowo mencanangkan laju pertumbuhan ekonomi 8%, banyak orang yang skeptis. Anggapnya tidak mungkin terjadi. Kalau saya malah senang,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa tantangan utama menuju negara maju bukan hanya pada besarnya angka pertumbuhan, melainkan pada strategi komprehensif untuk mencapainya. “Awalnya 8% bukan angka yang gampang diraih. Dan memang agak sulit kalau kita tidak tahu ilmunya,” kata Purbaya.
Baca Juga: Ogah Legalkan Bisnis Thrifting, Purbaya: Kalau Ganja Bayar Pajak Apa Jadi legal?
Dalam paparannya, Purbaya mengaitkan kebutuhan penguatan strategi ekonomi jangka panjang dengan pemikiran para ekonom nasional, termasuk Sumitro Djojohadikusumo. Ia menyebut Ayah Presiden Prabowo itu sebagai salah satu tokoh yang merumuskan kerangka pembangunan sejak 1943. “Saya pikir sih jago karena saya lihat desertasinya. Di tahun 1943, dia sudah mengetahui isu-isu moneter pada waktu itu. Jadi saya bilang ini orang pintar banget. Terus, dia buat tiga pilar pembangunan ekonomi Indonesia yang bagus,” ucapnya.
Tiga pilar tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional yang dinamis. Menurut Purbaya, ketiga elemen itu harus berjalan seimbang agar struktur ekonomi kuat dan berdaya tahan. “Tiga-tiganya harus ada. Satu tidak ada, itu ekonominya bisa rentan,” tuturnya.
Baca Juga: Baru Kantongi Rp8 Triliun dari Pengemplang Pajak, Purbaya: Jangan Main-Main
Ia menambahkan bahwa strategi pembangunan nasional ke depan perlu menempatkan keseimbangan pilar tersebut sebagai dasar. Transformasi struktur ekonomi, peningkatan produktivitas, dan stabilitas makro disebutnya menjadi prasyarat agar target pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah dapat dicapai secara berkelanjutan.
Purbaya menilai percepatan agenda transformasi juga menuntut kebijakan yang sinkron antara pusat dan daerah, termasuk penguatan sektor industri, pembenahan rantai pasok, dan peningkatan kualitas tenaga kerja. Meski tidak merinci skema kebijakan, ia menegaskan bahwa pertumbuhan dua digit hanya dapat diraih melalui kombinasi strategi struktural dan disiplin kebijakan makro.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement