Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Harga Bitcoin turun tajam pada Jumat (21/11/2025) setelah pasar kripto mendapat tekanan dari sentimen makroekonomi dan arus keluar besar dari produk investasi berbasis aset digital.
Bitcoin tercatat merosot 8,7% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di kisaran US$84.152, tingkat yang menempatkannya pada tren pelemahan terdalam sejak awal bulan.
Penurunan ini terjadi di tengah turunnya kapitalisasi pasar kripto global sebesar 7,6% menjadi US$2,98 triliun. Hampir seluruh aset digital utama ikut terkoreksi, dengan 99 dari 100 koin teratas mencatat pelemahan.
Baca Juga: Ketidakpastian Fed Tekan Pasar Asia, Bitcoin Terjun Tajam
Analis menilai pasar tengah berada dalam kondisi ketidakpastian tinggi, diperparah oleh minimnya harapan pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember dan meningkatnya aksi jual investor institusi.
Mengutip dari Cryptonews, Nic Puckrin, analis kripto dan Co-founder The Coin Bureau, mengatakan bahwa Bitcoin bergerak tidak stabil.
“Bitcoin bergerak tidak stabil dalam 24 jam terakhir, ditarik oleh berita-berita yang saling bertentangan," jelas Nic dikutip Jumat (21/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa peluang pemangkasan suku bunga yang semakin kecil menekan sentimen pasar, sementara laporan pendapatan Nvidia yang melampaui ekspektasi sempat memberi ruang optimisme bagi investor.
Di sisi lain, tekanan kuat datang dari pasar ETF. Produk ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat mencatat arus keluar hingga US$903,11 juta pada Kamis, level tertinggi sejak Februari 2025.
Baca Juga: Bitcoin Ambruk, Indodax: Fundamental Kripto Masih Solid
Hampir seluruh produk mencatat kinerja negatif, termasuk BlackRock dengan outflow US$355,5 juta, Grayscale US$199,35 juta, dan Fidelity US$190,37 juta. Outflow juga terjadi pada ETF Ethereum yang mencatat penarikan dana selama sepuluh hari berturut-turut senilai US$261,59 juta pada 20 November.
Pasar juga mencerminkan kekhawatiran investor melalui indeks crypto fear and greed yang turun ke level 11, titik terendah sejak pengukuran dimulai pada 2023. Tekanan sentimen ini menjadi salah satu pendorong meningkatnya aksi jual sehingga harga bergerak mendekati zona permintaan US$74.500–US$83.800.
Jika tekanan berlanjut, Bitcoin berpotensi memasuki wilayah US$70.000, sementara rebound di atas US$86.000 dapat membuka peluang pengujian kembali level US$97.500.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: