Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Jerman menegaskan bahwa pihaknya ingin segera mengakhiri perang dari Rusia-Ukraina. Namun negosiasi terkait perang tersebut mesti tak menguntungkan pihak dari Rusia.
Kanselir Jerman, Friedrich Merz menyuarakan hal tersebut menyusul kabar usulan damai yang ditawarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Salah satu isinya adalah konsesi wilayah dari Ukraina ke Rusia.
Baca Juga: Ancam Pembalasan, Jerman Desak China Bereskan Isu Overkapasitas Industri
“Kesepakatan yang dinegosiasikan antara kekuatan besar tanpa persetujuan pihak terkait tidak akan menjadi dasar perdamaian sejati yang berkelanjutan di Ukraina,” ujar Merz, dilansir dari Reuters, Kamis (27/11).
Ia menekankan bahwa keputusan terkait masa depan kawasan euro hanya dapat diambil melalui persetujuan bersama. Menurutnya, Ukraina bukanlah pion dalam permainan geopolitik, melainkan aktor berdaulat yang memperjuangkan kepentingan dan nilainya sendiri.
“Ukraina bukan pion, tetapi aktor berdaulat atas kepentingan dan nilai-nilainya sendiri,” kata Merz.
Merz juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung pihak dari Ukraina. Aset Rusia yang dibekukan juga menurutnya akan digunakan untuk tujuan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Ukrainam Volodymyr Zelenskiy mengatakan dirinya siap memajukan kerangka kerja perdamaian yang didukung Amerika Serikat.
Baca Juga: Hungaria Desak Uni Eropa Hentikan Bantuan Dana ke Ukraina
Zelenskiy juga menyatakan kesiapannya untuk membahas poin-poin yang masih disengketakan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pembicaraan itu menurutnya harus melibatkan sekutu-sekutu dari Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: