WE Online, Semarang - Perusahaan berjangka Panin Sekuritas menyambut baik paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
"Terutama untuk paket kebijakan kedua yang dikeluarkan beberapa waktu lalu memberikan dampak sangat siginifikan bagi pertumbuhan pasar saham di Indonesia," kata Kepala Cabang Panin Sekuritas Semarang Marwahyudi di Semarang, Senin (12/10/2015).
Menurut dia, sejak satu minggu yang lalu terjadi kenaikan transaksi di pasar saham Indonesia antara 9-10 persen.
Sebagai gambaran, khusus untuk transaksi di Panin Sekuritas secara nasional, jika sebelum terjadi penurunan akibat penguatan dolar AS setiap harinya terjadi transaksi hingga Rp7 triliun. Namun sejak ada pelemahan rupiah, transaksi hanya di kisaran Rp3 triliun/hari. Sedangkan saat ini sudah mulai meningkat hingga Rp5 triliun/hari.
Ada tiga faktor yang memengaruhi kenaikan tersebut, yang pertama adalah penundaan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral Amerika yaitu the Fed, peluncuran paket kebijakan oleh Pemerintah, dan selesainya pembayaran utang yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan swasta.
"Biasanya, pembayaran utang yang dilakukan oleh perusahaan swasta dilakukan maksimal bulan September sebelum akhir tahun. Jadi beberapa waktu lalu banyak investor yang merupakan pengusaha mengambil dana mereka dari saham untuk digunakan membayar utang," katanya.
Meski demikian, kondisi saat ini sudah berangsur normal sehingga juga berdampak baik bagi kondisi nilai tukar rupiah oleh dolar Amerika Serikat (AS). Mengenai penundaan kenaikan suku bunga oleh the Fed hingga tahun depan, Yudi menilai kondisi tersebut berdampak baik pada penguatan rupiah terhadap dolar AS.
"Dengan adanya paket kebijakan ekonomi II yang dikeluarkan oleh Presiden di antaranya mengenai kemudahan investasi dan penurunan harga solar serta di sisi lain kondisi ekonomi di Amerika masih belum stabil membuat investor cenderung melakukan aksi beli rupiah sebanyak-banyaknya," katanya.
Menurut dia, untuk sektor yang saat ini banyak diminati di antaranya perbankan, konstruksi di antaranya perusahaan konstruksi dan komoditas bahan bangunan, dan sektor konsumsi.
Sementara itu, Yudi juga mengimbau kepada masyarakat agar segera melakukan aksi beli. Menurut dia, sudah banyak investor asing yang sudah memanfaatkan momentum positif tersebut sehingga seharusnya investor lokal juga melakukan hal yang sama. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: