WE Online, Jakarta - Penyaluran kredit perbankan di Jawa Timur ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di wilayah setempat pada Triwulan III Septemper 2015 mengalami pertumbuhan 9,96 persen, dibanding bulan sebelumnya yang hanya 8,41 persen.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Syarifuddin Bassara, Jumat (13/11/2015) mengatakan pertumbuhan itu mayoritas ditopang dari pertumbuhan kredit UMKM di wilayah Surabaya yang mencapai 14,06 persen dari tahun ke tahun.
"Sesuai dari data Bank Indonesia, tumbuhnya penyaluran kredit UMKM di Jatim dipengaruhi kebijakan perbankan dalam melakukan penurunan bertahap suku bunga kredit UMKM," ucap Syarifuddin di Surabaya.
Ia menjelaskan, suku bunga kredit UMKM tercatat mengalami penurunan dari 14,56 persen di bulan Juni 2015 ke level 14,38 persen pada posisi September 2015.
Penurunan ini mendorong pertumbuhan penyaluran kredit, yang diharapkan juga berbanding lurus dengan pertumbuhan UMKM di Jawa Timur.
Sementara itu, Syarifuddin menjelaskan secara keseluruhan kualitas kredit yang disalurkan oleh perbankan di Jawa Timur masih relatif terjaga, dengan rasio kredit macet atau "Non-Performing Loan" (NPL) sebesar 2,19 persen atau membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang lebih tinggi mencapai 2,25 persen.
Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan rasio NPL adalah pertanian (0,07 persen), industri pengolahan (0,07 persen) dan perdagangan (0,14 persen).
Di sisi lain, melambatnya penyaluran kredit berdampak pada "Loan to Deposit Ratio" (LDR) atau rasio antara besarnya volume kredit yang disalurkan dengan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber yang menurun dari 88,70 persen pada bulan Agustus 2015 menjadi 88,01 persen pada September 2015.
"Kita berharap bertumbuhnya kredit di sektor-sektor ekonomi utama di Jawa Timur dapat terus meningkat sejalan dengan penurunan suku bunga bertahap oleh perbankan," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait: