WE Online, Jakarta- Indonesia pernah tercatat sebagai produsen kopi terbesar kedua di dunia setelah Brasil, namun kini Indonesia hanya pada posisi ketiga di bawah Brasil dan Vietnam. Padahal sebelumnya, Vietnam belajar mengembangkan tanaman kopi dari Indonesia pada tahun 1970-an, kata Kalla.
Wapres JK dalam kunjungan ke Lampung itu, membeberkan, pertumbuhan konsumsi kopi dunia setiap tahun naik 15 persen, tapi produksi kopi Indonesia hanya naik 1 persen, bahkan dalam lima tahun terakhir malah stagnan. Dulu Vietnam produksi kopinya hanya 630.000 ton per tahun, sekarang Vietnam sudah memproduksi 1,2 juta ton per tahun atau dua kali lipat produksi kopi Indonesia.
Kalla mengingatkan, produksi kopi di Indonesia tak banyak berubah sejak dikembangkan zaman kolonial. Pada sisi lain produktivitas kopi per hektare per tahun masih 600--700 kg, jauh di bawah produktivitas kopi Vietnam yang mencapai 1,5 ton per hektare, dan Brasil di atas 2 ton per hektare per tahun.
"Dulu produksi kopi Vietnam setahun 630.000 ton, sekarang naik dua kali lipat menjadi 1,2 juta ton per tahun. Kita masih 600.000 ton dari dulu sampai sekarang. Padahal kita yang lebih dulu, kita yang ajari mereka," kata Wapres JK.
Lahan budidaya kopi Indonesia hampir sama dengan Brasil, yakni sebesar 1.246.810 hektare, namun produksi kopi Indonesia pada tahun 2015 hanya 685.000 ton, kalah dibandingkan Brasil sebesar 3 juta ton, dan Vietnam 1,32 juta ton.
Wapres JK menyatakan, Indonesia juga memiliki keunggulan berbagai jenis kopi speciality dengan cita rasa khas yang dikenal dunia, seperti kopi Gayo, kopi Mandailing, kopi Lampung, kopi Java, kopi Kintamani, kopi Toraja, kopi Bajawa, kopi Wamena dan kopi luwak.
"Pemerintah daerah sudah sepakat akan memberikan pelatihan bagi petani kopi, agar produksinya meningkat," kata Kalla.
Karena itu, Wapres minta terutama untuk Provinsi Lampung yang merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Tanah Air, harus bisa meningkatkan produksi kopi lebih tinggi dari sebelumnya.
Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan produk kopi merupakan salah satu andalan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS), sehingga ekspor kopi akan terus ditingkatkan dalam tahun-tahun mendatang.
Indonesia memasok kopi ke AS sebesar 255,76 juta dolar AS pada periode Januari--November 2015. Sedangkan pada 2014, ekspor kopi Indonesia ke AS sebesar 323,22 juta dolar AS.
Menurut Kemendag, pada Januari--November 2015, nilai ekspor kopi Indonesia ke seluruh dunia mencapai 1,12 miliar dolar AS, meningkat 19,4 persen dibandingkan periode sama tahun 2014. AS menduduki peringkat pertama sebagai negara tujuan ekspor kopi Indonesia, disusul Jepang sebesar 98,2 juta dolar AS, Jerman sebesar 84,9 juta dolar AS, Italia sebesar 78,8 juta dolar AS, dan Malaysia sebesar 67,2 juta dolar AS.
Menurut data International Coffee Organization, pada 2014, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai produsen kopi robusta terbesar di dunia. Indonesia pun juga tercatat sebagai eksportir kopi spesial arabika terbesar kedua di dunia dengan volume 150 ribu ton per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: