WE Online, Jakarta - Emiten yang memproduksi dan memasarkan alas kaki, PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA), menyatakan tak sanggup untuk membayar utang kepada sang kreditur PT Golden Lestari sebesar Rp 87,23 miliar.
Untuk itu, perseroan akan menerbitkan saham baru melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement yang akan dikonversi menjadi saham yang akan dimiliki oleg Golden Lestari.
Manajemen BIMA dalam prospektusnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa saat ini modal kerja perseroan negatif dan memiliki liabilitas melebihi 80 persen dari aset perseroan sehingga perseroan akan melaksanakan private placement sebanyak 220.848.464 saham baru dengan harga Rp 500 per saham. Dana dari hasil right issue akan mencapai Rp 110,42 miliar.
Pelaksanaan private placement ini akan membuat penurunan persentasi kepemilikan saham (dilusi) para pemegang saham sebesar 73,27 persen karena adanya peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BIMA.
Perseroan juga berencana untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham di mana satu saham lama mendapatkan dua saham baru. Rencana ini akan dilaksanakan setelah perseroan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait stock split.
Dalam merealisasikan rencananya tersebut, perseroan akan terlebih dahulu meminta restu kepada pemegang saham yang akan dilakukan pada 4 Maret 2016 mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: