Perangi Sampah Plastik, Sidomuncul Luncurkan Iklan Peduli Lingkungan.
WE Online Jakarta - Sido Muncul manaruh perhatian khusus terhadap limbah plastik. "Plastik itu tidak bisa dihindari, tapi bisa dikelola supaya tidak menjadi limbah yang tidak berguna, kita bisa dan harus dimulai," ujar Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul Tbk saat meluncurkan iklan layanan masyarakat, Tolak Linu Herbal, ?"Ayo Peduli Lingkungan", di Jakarta, Kamis (3/03) yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, Kementerian Perindustrian Harjanto, dan Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji.
Menurut Irwan, semua perusahaan menggunakan kemasan yang salah satunya plastik, tapi tentu sudah menggunakan bahan yang ramah lingkungan, ?hanya ketika menjadi sampah plastik, kaleng, kertas dll menjadi bercampur satu sehingga sulit untuk mengolahnya lebih lanjut.
"Jadi ide saya, kita mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah mulai dari rumah sendir, saya akan mebagikan stiker " Rumah Peduli Lingkungan" pada masarakat unuk ditempel dirumahnya, sehingga para pemulung tau kalo di rumah itu ada sampah yang sudah dipilah dan bisa mengambilnya secara gratis. Sehingga selain kita membantu mengurangi permasalahan sampah dan membantu kebersihan lingkungan, secara tidak langsung kita sudah membantu pemulung mendapat rezeki," kata Irwan.
"Selama ini plastik, kaleng, kertas menjadi satu dalam limbah sampah dan bercampur lumpur dan akan sulit terurai. Kita tidak bisa menghindari penggunaan plastik dan kaleng, termasuk penggunaan kantong plastik berbayar, tidak apa-apa, kalau dilarang justru bisnis bisa stop. Namun mari kita kelola limbah plastik, kaleng, kertas dlll dengan cara memilahnya sebelum dibuang," ujar Irwan.
Pada kesempatan itu Menteri Siti memberikan apresiasi atas inisiatif Sido Muncul meluncurkan iklan layanan Masyarakat "Ayo Peduli Lingkungan".? Intinya adalah Lingkungan yang sehat untuk orang yang sehat. "Kita sudah mengeluarkan kebijakan kantong plasitk berbayar melalui Surat Edaran S. 1230/? tertanggal 2 Februari 2016, namun Edukasi ini memang sangat lemah, termasuk pada kementerian saya, jadi adanya peran swasta seperti Sido Muncul sangat berarti sekali."
Lebih lanjut Menteri Siti mengatakan gerakan menggunakan kantok plastik berbayar sudah diikuti oleh banyak Kabupaten, dan pemerintah mengharapkan adanya transparansi penggunaan uang Rp200 untuk membeli kantong plastik itu.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan setiap hari Jakata menghasilkan samapah berkisar 6700 ton sampah perhari ?12% nya atau 800 tonya adalah plastik,? ada juga 350 ton sampah berada disungai - sungai di jakarta. Saat ini Pemkot DKI sedang menyusun Pergub tentang plastik berbayar, yang akan mewajibkan setiap pengelola pasar modern dan tradisional menggunakan plastik ramah lingkungan, dan ada sangsinya bila itu dilanggar. "Selama ini sdh diterapkan namun ini belum optimal sehingga program tersebut belum terasa dampaknya. Di negara maju sampah justru merupakan harta karun, karna bisa menjadi sumber energi, Kita harusnya seperti itu."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Boyke P. Siregar