Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hingga Kuartal Pertama Laba Radana Capai Rp10,07 Miliar

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Jakarta - Perusahaan pembiayaan, PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) menyatakan hingga kuartal pertama tahun ini telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 10,07 miliar.

        Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Radana Bhaskara Finance, Evy Indahwaty, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

        "Profit Rp 10,07 miliar di kuartal pertama ini meningkat 3,4 persen dibandingkan perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya Rp 9,07 miliar," ungkapnya.

        Peningkatan laba bersih tersebut dihasilkan dari ?penyaluran pembiayaan di tiga bulan pertama tahun ini yang telah berada di angka Rp 546,1 miliar meningkat 36,32 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 400,6 miliar.

        "Sales naik 18,79 persen secara unit. Secara rupiah 36,32 persen dari tahun sebelumnya," ucap Evy.

        Evy mengungkapkan, pada tahun ini perseroan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun meningkat 16 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 2,04 triliun.

        "Target 2016 kita optimis 16 persen atau 2,4 triliun. Kuartal pertama ini kami membukukan lebih baik dari tahun lalu," terangnya.

        Evy optimis perseroan akan dapat mencapai target tersebut meski pasar otomotif sedang mengalami perlambatan. Pasalnya, perseroan akan menggenjot pembiayaan di sektor multiguna. Sehingga, kontribusi pembiayaan.

        "Pasar otomotif memang slow down, untuk itu multi guna akan kita tingkatkan. Tapi bukan mengurangi porsi motor baru. Jadi 67 persen dari motor baru, 33 persen dari multiguna termasuk motor bekas, mobil bekas dan agraria," terangnya.

        Tercatat, pada tahun 2015 lalu, pendapatan perseroan mengalami peningkatan 41,16 persen menjadi Rp 546,69 miliar dari Rp 387,27 miliar di tahun 2014. Adapun, laba bersih naik 3,45 persen menjadi Rp 39,85 miliar dari Rp 38,52 miliar. Dengan aset sebesar Rp 3,08 triliun naik dari Rp 2,55 triliun.

        Sementara, pembiayaan perseroan tahun lalu sebesar Rp 2,04 triliun diperoleh dari pembiayaan kendaraan roda dua baru dan bekas masing-masing sebesar Rp 1,49 triliun dan Rp 330 miliar. Kemudian pembiayaan kendaraan roda empat bekas mencapai Rp 220 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: