WE Online, Jakarta - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) bakal menggelar aksi rights issue dengan melepas 625 juta saham untuk menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar. Perseroan pun berharap mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2016.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Ina, Edy Kuntardjo di Jakarta, Kamis (12/5/2016) kemarin.
"Untuk lakukan aksi korporasi ini kami harap bisa mendapatkan pernyataan efektif paling lambat Juni 2016," tambah dia.
Ia juga mengatakan bahwa, gelaran rights issue dengan melepas sekitar 23 persen dari total saham tersebut bisa ditawarkan setidaknya Rp 240 per saham.
"Sekarang kami mempunyai modal sekitar Rp 300 miliar," sebut Edy.
Saat ini, jaringan kantor cabang Bank Ina tercatat sebanyak 22 unit, sehingga OJK mengharuskan besaran modal inti senilai Rp420 miliar. Pemegang saham saat ini pun mengaku bersedia menyerap saham rights issue.
Rinciannya, PT Philadel Terra Lestari, pemegang saham 20 persen, Oki Widjaya sebesar 4 persen, OCBC Securities PTE, LTD sebesar 37,6 persen dan publik mencapai 38,38 persen. "Philadel sudah siap menambah sahamnya menjadi 30 persen," beber Edy.
Selain untuk menambah modal inti agar bisa naik ke BUKU II, dana rights issue Bank Ina juga akan digunakan untuk memperluas kantor cabang.
"Untuk jangka panjang, kami mau mengarah ke digital banking. Makanya modal kami harus kuat terlebih dahulu," pungkas Edy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
