Didorong Tax Amnesty, OJK Pede Kredit Tahun Ini Tumbuh 10-13 Persen
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis pertumbuhan kredit di semester kedua 2016 bakal melaju kencang, lebih tinggi dari semester sebelumnya. Hingga Mei 2016, posisi kredit yang disalurkan perbankan tercatat Rp4.099 triliun atau tumbuh 8% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,7% (yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengungkapkan, pertumbuhan kredit semester kedua akan lain ceritanya dengan semester pertama. Pasalnya pada semester kedua akan ada banyak faktor yang mendorong pertumbuhan kredit.
"(Faktor) pertama, dana masuk dari Tax Amnesty cukup banyak. Itu nggak perlu kita ragukan lagi, jumlahnya berapa saya tidak bisa perkirakan tapi pasti besar. Nah itu kan menambah kemampuan bank untuk menyalurkan kredit," ujar Nelson di sela acara Halal Bi Halal OJK dengan Pelaku Industri Keuangan di Gedung OJK, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Dia meyakini dengan bertambahnya amunisi kelonggaran perbankan dalam menambah jumlah kredit akan jauh lebih besar.
"Dengan bertambahnya amunisi dia (perbankan) tidak ada lagi kekhawatiran akan likuiditas biarpun sebenarnya sekarang likuiditas masih manageable," pungkasnya.
Sedangkan faktor pendorong kedua pertumbuhan kredit ialah diperkirakan sektor riil sudah dapat menyerap 12 paket kebijakan pemerintah di semester kedua 2016. Nelson juga memperkirakan dana dari Tax Amnesty juga akan masuk ke sektor-sektor riil sehingga mampu menghidupkan sektor riil di semester kedua.
"Kemudian dorongan dari Tax Amnesty itu kan pasti sebagian besar akan mengucur ke sektor riil apakah langsung oleh pemilik dana ke sektor riil atau lewat bank, itu kita nggak jadi masalah yang penting ada penggerak dari sektor riilnya. Jadi untuk kapasitasnya bisa menyerap tambahan kredit baru," paparnya.
Dengan kondisi ini, Nelson menilai, pihaknya belum akan mengeluarkan aturan atau pun relaksasi untuk menggenjot kredit.
"Saya masih punya harapan besar pertumbuhan kredit 10-13% bisa tercapai di tahun ini. Masih optimis," tukas Nelson.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement