Sinarmas MSIG Life, hari ini menggelar kegiatan edukasi inspiratif yang bertema “Yuk, Mengenal Asuransi” kepada para pelajar tiga sekolah dasar yang berada di sekitar kantor perusahaan, yakni SDN Karet 04, SDN Karet 05, dan SDN Karet 06 Setiabudi, Jakarta.
Dilaksanakan dalam bentuk storytelling dan lomba mewarnai, kegiatan edukasi bertujuan memberikan pemahaman pengelolaan keuangan sejak dini, termasuk pentingnya berasuransi guna membantu anak-anak meraih masa depan yang lebih baik. Inisiasi ini juga diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.
“Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang selalu berupaya membantu masyarakat mewujudkan masa depan yang lebih baik lewat inovasi produk serta layanan maksimal, Sinarmas MSIG Life menginisiasi kegiatan edukasi keuangan inspiratif guna memberikan pemahaman pengelolaan keuangan sejak dini," ujar General Manager, Head of Marketing & Strategic Office Sinarmas MSIG Life Ruth Nainggolan di Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Dengan kegiatan literasi keuangan ini, dia berharap para pelajar bisa terinspirasi untuk meraih masa depan yang lebih cerah melalui proteksi dan pengelolaan keuangan yang baik. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini baru 28 per 100 anak yang memahami tentang keuangan termasuk asuransi, sebagai salah satu jenis produk keuangan.
"Rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan tersebut, mendorong kami untuk secara konsisten berpartisipasi aktif mendukung program pemerintah dengan melanjutkan program edukasi keuangan yang telah dilaksanakan secara rutin sejak dua tahun lalu,” ungkap Ruth.
Pada edukasi keuangan “Yuk, Mengenal Asuransi”, Sinarmas MSIG Life menyelenggarakan kegiatan storytelling dengan menghadirkan pendongeng anak, Kak Ojan, tentang pentingnya berasuransi serta lomba mewarnai edukatif bagi siswa SDN Karet 04, SDN Karet 05, dan SDN Karet 06 Setiabudi.
"Lewat kegiatan edukasi keuangan yang inspiratif, siswa-siswi lebih mudah mengenal konsep, pengelolaan, dan jasa keuangan termasuk pentingnya berasuransi sejak dini,” tandas Ruth.
Sebagaimana diketahui, tingkat literasi keuangan di Indonesia tergolong rendah. Data Survei Nasional Literasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 menyebutkan bahwa baru 57 persen masyarakat Indonesia yang melek keuangan dan hanya 21 persen di antaranya yang sudah menggunakan jasa keuangan. Karenanya OJK menargetkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia naik 2 persen setiap tahunnya.
Salah satu usaha untuk mencapai target tersebut, OJK merumuskan Strategi Nasional Literasi Keuangan (SNLK) yang memprioritaskan pelajar sekolah, termasuk tingkat sekolah dasar sebagai target penerima literasi di sepanjang 2016.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement