Kinerja PT Timah (Persero) Tbk (TINS) di awal tahun ini kurang baik. Untuk itu, perseroan mulai membidik bisnis sektor pembangkit listrik.
Direktur Utama Timah Riza Pahlevi menuturkan pembangkit listrik yang akan dibangun perseroan berbeda dengan pembangkit listrik lainnya, yakni pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT).
Riza menjelaskan saat ini hasil penambangan perseroan menghasilkan mineral monazite. Dimana ternyata mineral tersebut kedepannya akan sangat berharga. Sebab mineral tersebut menghasilkan limbah radioaktif thorium.
"Kita ini mempunyai suatu mineral yang ternayata nilainya sangat berharga, bahkan lebih berharga dari logam komoditas," tuturnya dalam acara Institutional Investor Day 2016 di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Perseroan dalam hal ini masih harus terlebih dahulu memastkan cadangan dari thorium bsa untuk jangka panjang. Sehingga, perseroan harus melakukan kajian secara menyeluruh.
"Harus ada kajian dulu dai luar negeri untuk memastikan PLTT ini terus jalan. Karena untuk bangun pembangkit ini harus ada kepastian cadangan, investor ingin melihat itu dulu. Kalau ada kepastian baru investor mau," pungkasnya.
Keinginan perseroan ini, didasari karena PLTT diperkirakan akan lebih efisien dibanding pembangkit listrik lainnya. Sebab 1 ton thorium menghasilkan ekuivalen 1.000 MW.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement