Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Boediono: Tak Mudah Kelola Finansial Saat Globalisasi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono menilai tidak mudah mengelola sektor finansial atau keuangan pada era globalisasi terutama bagi negara-negara berkembang yang bergantung pada aliran modal asing, termasuk Indonesia.

"Sebelumnya kita krisis (finansial) karena domestik, tapi itu jauh lebih mudah. Sekarang tergantung pada psikologi pemilik dana global," ujar Boediono di Jakarta, Senin (15/8/2016).

Menurut Boediono, pemerintah harus hati-hati dalam membaca psikologi para pemilik dana global tersebut karena potensi risiko pembalikan dana asing (capital reversal) dapat terjadi kapan saja.

"Rumit sekali mengelola keuangan pada sistem globalisasi saat ini," ujarnya.

Di pasar modal, porsi kepemilikan asing mencapai 60 persen, sementara sisanya 40 persen dimiliki oleh investor domestik. Sedangkan dalam Surat Berharga Negara (SBN), kepemilikan asing masih di bawah angka 40 persen.

Besarnya porsi dana asing dalam keuangan suatu negara, lanjut Boediono, membuat negara tersebut lebih rentan terhadap gejolak perekonomian global.

"Ekonomi kita dulu tidak terlalu banyak dipengaruhi gejolak dari luar. Aliran dana global yang masuk waktu itu belum begitu besar," ujarnya.

Boediono juga mengingatkan pemerintah khususnya kementerian dan lembaga yang mengurusi keuangan negara agar dapat berkoordinasi sehingga memiliki satu persepsi yang sama dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan juga krisis yang dapat datang kapan saja.

"Krisis itu seperti gempa, kita tidak tahu kapan datangnya, bisa tiba-tiba saja terjadi. Kita harus waspada terus, kalau krisis terjadi paling tidak kita punya bekal respon yang baik," kata Boediono.  (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: