Pemerintah dinilai kurang mengoptimalkan peran Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) padahal saat ini Indonesia memerlukan sejumlah inovasi di bidang teknologi untuk bersaing dengan negara lainnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (18/8/2016), BPPT sebenarnya merupakan laboratorium ide bagi pemerintah untuk merancang kebijakan di bidang teknologi, namun belum dikembangkan secara optimal.
Bersamaan denga HUT RI ke-71 tahun, BPPT juga merayakan HUT yang ke-38 tahun. Saatnya BPPT dihargai eksistensinya sebagai laboratorium ide bagi siapa saja termasuk pemerintah.
"BPPT itu laboratorium ide milik Indonesia. Banyak ide yang lahir di situ, tapi kurang penghargaan di negara ini. Kurang penghargaan, karena tidak menjadikan BPPT sebagai grand design pembangunan nasional," katanya.
Mukhtar menyayangkan anggaran BPPT dipangkas. Padahal, anggaran sangat penting bagi kebutuhan riset. Hasil riset BPPT bisa terkoneksi dengan Bappenas dan kementerian terkait lainnya untuk menyusun pembangunan nasional.
Menurutnya politisi Partai Hanura itu, pemotongan anggaran oleh pemerintah mestinya juga dengan riset mendalam. Tidak bisa asal potong. Perlu pengamatan lebih teliti kementerian dan lembaga mana saja yang layak dipertahankan anggarannya, yang ditambah, dan yang dikurangi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement