Indonesia dan Australia sepakat untuk mengimplementasikan kerja sama di bidang ketenagakerjaan dalam bentuk skill exchange development pilot project. Menurut kesepakatan, kerja sama akan ditandatangani secara business to business bersamaan dengan acara Indonesian Fair pada November 2016 di Perth.
Kerja sama ini salah satu dari early outcome tahapan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah memasuki putaran keempat.
"Perundingan IA-CEPA kita harapkan dapat selesai pada akhir tahun 2017 sebagai tindak lanjut atas kesepakatan kedua negara melalui pertemuan bilateral Menteri Perdagangan RI dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia pada 2 Agustus 2016 di Jakarta," kata Ketua Kelompok Perunding Indonesia untuk IA-CEPA Deddy Saleh melalui keterangan tulisnya di Jakarta, Minggu kemarin (28/8/2016).
Ketua Delegasi Australia Frances Lisson menegaskan IA-CEPA harus menjadi sarana yang tepat dan menguntungkan kedua belah pihak.
"Perundingan IA-CEPA ini diharapkan menjadi suatu wadah bagi kedua negara untuk menyusun suatu perjanjian ekonomi modern dan komprehensif beyond on traditional FTA sesuai dengan harapan pelaku usaha dari kedua negara yang telah tertuang dalam IA-BPG Report Phase II yang diluncurkan pada tanggal 2 Agustus 2016 di Jakarta," tambahnya.
Perundingan putaran keempat IA-CEPA sendiri berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 23-26 Agustus 2016. Bagi Indonesia, IA-CEPA diharapkan meningkatkan kinerja perdagangan nasional. Sejauh ini tren perdagangan Indonesia-Australia pada 2011-2015 turun sebesar 4,25%. Total perdagangan Indonesia dan Australia pada 2015 hanya mencapai US$8,5 miliar atau turun 19,8% dari sebelumnya US$10,6 miliar pada 2014.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement