Ratu Belanda Maxima yang datang ke Indonesia sebagai penasihat khusus sekretaris jenderal PBB, menyambangi Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahas keuangan inklusif.
Maxima tiba di Kantor Bappenas pada pukul 15.15 WIB dan disambut langsung Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
"Fokus pembicaraan kita adalah 'financial inclusion' dalam konteks bantuan subsidi dari pemerintah kepada masyarakat," ujar Bambang di Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Bambang, pihaknya menyampaikan pemerintah Indonesia tengah mengupayakan peralihan secara bertahap dari subsidi yang melekat pada barang atau harga menjadi subsidi atau bantuan yang melekat pada penerima yaitu rumah tangga (RT).
"Kami jelaskan dalam pertemuan itu, mau tidak mau peran sektor perbankan atau keuangan menjadi sangat penting. Dengan kata lain, upaya ini hanya bisa berhasil kalau keuangan inklusif kita pergunakan semaksimal mungkin," kata Bambang.
Bambang mencontohkan voucher e-Warung yang diberikan kepada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di mana voucher tersebut menggantikan uang tunai.
Voucher itu hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dan tidak bisa ditukar dengan uang.
"Kami sampaikan, bahkan ke depannya pada 2019, mempunyai sistem subsidi yang mayoritas tidak lagi melekat pada barang menjadi melekat kepada penerimanya. Atau istilahnya dalam financial inclusion G to P atau Government to People, itu bisa terwujud di Indonesia," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement
