Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anda Pengguna Yahoo? Hati-hati 500 Juta Akun Telah Diretas

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Para senator Amerika Serikat (AS) mendesak Yahoo untuk memberikan penjelasan lebih detail terkait pelanggaran data yang terjadi.

Dalam sebuah surat kepada CEO Yahoo, Marissa Mayer, enam politisi dari partai Demokrat mengatakan aksi hacker yang mencuri informasi dari 500 juta pengguna Yahoo "tidak dapat diterima". Informasi terkait aksi peretas ini telah dilakukan sejak 2014 dan baru dipublikasi pada pekan lalu. Para senator mengatakan mereka merasa tertanggu karena aksi tersebut telah berlangsung selama dua tahun.

"Itu berarti jutaaan warga Amerika telah dikompromikan selama dua tahun dan ini tidak dapat diterima," tulis senator dalam surat tersebut.

Surat yang disampaikan ditandatangani oleh beberapa sentor, yakni Patrick Leahy, Al Franken, Elizabeth Warren, Richard Bluementhal, Ron Wyden dan Edward Markey.

Pihak Yahoo mengatakan akan merespons dengan waktu dan cara yang tepat, demikian laporan Reuters seperti dikutip BBC di Jakarta, Rabu (28/09/2016).

Pada bulan Juli lalu Yahoo telah sepekat menjual bisnis intinya kepada Verizon, yang telah menghadapi gugatan class action. Yahoo mengatakan jika pembobolan data 500 juta pengguna oleh peretas didukung oleh negara, namun para senator mengatakan kepada CEO Mayer bagaimana Yahoo tidak bisa mendeteksi aksi tersebut selama dua tahun.

Surat tersebut muncul setelah senator partai Demokrat Mark Warner meminta kepada Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menginvestigasi apakahYahoo dan para eksekutif seniornya memenuhi kewajiban mereka untuk memberikan informasi kepada investor dan masyarakat tentang pelanggaran data yang terjadi.

Menurut Yahoo, ini adalah pelanggaran besar dan terjadi di luar perkiraan perusahan.Untuk saat ini, solusi dari Yahoo kepada para pengguna adalah segara menggantikan password jika tidak pernah mengubahnya sejak 2014.

Pada bulan Juli lalu Yahoo telah dijual kepada Verizon, perusahan telekomunikasi Amerika Serikat (AS)  sebesar US$4,8 miliar. Kesepakatan akuisisi tersebut mencakup bisnis periklanan, konten, termasuk aktivitas mobile dan mesin pencarian Yahoo.

Nilai kesepakatan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan penawaran Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo sebesar US$ 44 miliar pada tahun 2008, bahkan Yahoo sempat menembus nilai US$ 125 miliar saat booming dot.com di tahun 2000.

Beberapa data yang diretas dari pengguna adalah nama, email, jawaban dan pertayaan yang terenkripsi, namun tak termasuk data kartu kredit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: