Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku puas dengan capaian program pengampunan pajak (tax amnesty) hingga hari terakhir periode pertama 30 September 2016. Tak hanya melampaui target, capaian program tersebut juga mencatatkan sejarah sebagai program yang paling berhasil dari program serupa yang pernah dilakukan oleh sejumlah negara.
Dari data statistik yang dimiliki Apindo, per 30 September 2016 pukul 13.00 WIB, tercatat uang tebusan berdasarkan Surat Pernyataan Harta (SPH) yang disampaikan telah mencapai Rp79,8 triliun. Komposisi harta berdasarkan SPH yang disampaikan mencapai Rp3.244 triliun yang terdiri dari Deklarasi dalam Negeri Rp 2.217 triliun, Deklarasi Luar Negeri Rp896 triliun, dan repatriasi sebesar Rp131 triliun.
Ketua Apindo Haryadi Sukamdani mengatakan capaian tersebut melebihi target Apindo yang hanya Rp50-80 triliun, namun dari data tersebut hingga siang telah hampir menyentuh Rp80 juta, sementara masih banyak wajib pajak yang menyetorkan tebusan mereka di hari terakhir.
"Data terakhir tadi siang sekitar pukul 13.00 WIB sudah mencapai Rp83,7 triliun, hingga pukul 00.00 WIB diperkirakan akan lebih dari Rp90 triliun," ujar Haryadi.
Hariyadi menambahkan capaian tersebut telah mencatatkan sejarah program tax amnesty yang pernah dilaksanakan oleh sejumlah negara. Capaian program TA Indonesia melebihi negara Italia yang sukses mendapatkan tebusan Rp59 triliun di tahun 2009. Negara ini pernah melakukan TA sebanyak dua kali dengan capaian tertinggi yang pernah ada, program sebelumnya di 2001 mendapatkan tebusan Rp21,8 triliun.
Prestasi besar ini membuktikan kerja sama pemerintah dengan swasta sekaligus kerja sama yang luar biasa untuk menyukseskan suatu program. Dari program tersebut, imbuhnya, telah menambah WP baru sekitar 15% dengan jumlah lebih dari 332 ribu orang.
"Yang menjadi catatan, tak hanya uang tebusan tapi reformasi secara keseluruhan," ujar Haryadi.
Setelah periode pertama, Apindo akan mendorong peserta TA dari kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pada periode pertama sosialisasi di kelompok tersebut masih lemah maka ke depan akan lebih digencarkan. Dari UMKM sendiri diharapkan akan ada uang tebusan yang masuk sekitar Rp10-20 triliun.
Sementara itu, Ketua Penasehat Apindo Sofjan Wanandi menambahkan bahwa melihat realisasi TA tahap pertama, dia optimis di periode berikutnya masih akan terjadi peningkatan. Di Desember 2016 diperkirakan akan mencapai Rp100 triliun dan di akhir periode tiga akan mencapai Rp120-130 triliun.
"Repatriasi dari luar ke dalam dana yang masuk juga diperkirakan lebih banyak Rp400-500 triliun," ujar Sofjan Wanandi.
Dari komposisi harta yang diungkap oleh WP, Sofjan Wanandi memprediksi bahwa 50% dari dana tersebut dapat mengalir ke kegiatan pembangunan. Untuk itu, pemerintah diminta untuk menyiapkan infrastruktur mana yang ingin didanai, ke mana dana itu akan dialokasikan, serta diharapkan masuk ke kegiatan yang dapat menggerakkan ekonomi dalam negeri.
"Dana dapat diarahkan untuk membantu perumahan rakyat dan UKM sehingga menggerakkan ekonomi, memberi peluang kerja dan terjadi pemerataan. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi tahun depan dapat naik 5-6%," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement