Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengadakan pembicaraan dengan produsen minyak non-anggota pada Rabu (12/10/2016), dalam upaya menuntaskan rincian kesepakatan global untuk membatasi produksi selama setidaknya enam bulan di mana Rusia mendukung rencana tersebut.
Menteri-menteri dari anggota OPEC memulai sebuah kesibukan perundingan dalam sebuah konferensi energi di Istanbul untuk menopang dukungan bagi kesepakatan OPEC yang mereka sepakat di Aljazair bulan lalu, yang diharapkan bisa diadopsi pada akhir November.
Harga minyak telah terpangkas lebih dari setengahnya sejak pertengahan 2014 karena pasokan global membengkak.
"Saya bisa mengatakan bahwa banyak negara dari luar OPEC bersedia untuk bergabung ... kita tidak berbicara tentang dukungan, kita berbicara tentang kontribusi," Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan kepada Reuters pada Selasa di Istanbul.
Perwakilan dari beberapa anggota OPEC dan negara-negara non-OPEC termasuk Rusia, Azerbaijan dan mungkin Meksiko akan mengadakan pertemuan meja bundar pada pada Rabu pukul 11.00 GMT di sela-sela Kongres Energi Dunia (Energi World Congress), menurut para menteri OPEC.
Setiap kesepakatan pada tahap awal akan diterapkan selama enam bulan dan kemudian dikaji ulang, kata Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo.
"Kami yakin bahwa produsen-produsen non-OPEC akan bergabung dengan ini (kesepakatan) karena ini kepentingan semua produsen ... dan juga konsumen," kata Barkindo.
Eulogio Del Pino, Menteri Perminyakan Venezuela yang sedang kesulitan keuangan, mengatakan ia lebih suka kesepakatan diperpanjang selama setahun penuh dalam upaya untuk memasukkan periode produksi puncak produsen-produsen minyak yang berbeda.
Bulan lalu di Aljir, OPEC menyepakati pengurangan produksi minyak moderat. Targetnya adalah memotong produksi ke kisaran 32,50-33,0 juta barel per hari (bph). Produksi OPEC saat ini mencapai 33,6 juta barel per hari.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pasokan minyak dunia bisa jatuh seiring dengan permintaan yang lebih cepat, jika OPEC dan Rusia setuju untuk memotong cukup curam dalam produksi mereka, tetapi tidak jelas bagaimana kecepatan ini mungkin terjadi.
Kesepakatan akan menghadapi tantangan dari penumpukan persediaan globa tiga miliar barrel dalam beberapa tahun terakhir, serta upaya anggota OPEC Libya dan Nigeria untuk meningkatkan produksi yang dibatasi oleh konflik.
Iran, anggota terbesar ketiga OPEC, mengatakan pihaknya tidak akan mengekang persediaan sebelum mencapai produksi empat juta barel per hari, tingkat yang telah terlihat sebelum sanksi internasional diberlakukan pada 2012 dan dicabut pada Januari tahun ini.
Berbicara pada konferensi Istanbul, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa produsen-produsen utama dunia akan mempertahankan produksi minyak saat ini tidak berubah di bawah kesepakatan. Rusia menghasilkan 11,1 juta barel per hari pada September.
Pada Senin (10/10), Presiden Vladimir Putin mengatakan Moskow siap untuk bergabung dengan pembatasan produksi minyak yang diusulkan oleh anggota-anggota OPEC.
Tapi Igor Sechin, eksekutif minyak yang paling berpengaruh Rusia dan kepala produsen energi utama Kremlin, Rosneft, mengatakan perusahaan tidak akan mengekang produksi minyak.
Falih mengatakan ia tidak akan menghadiri pertemuan Rabu, karena penugasan sebelumnya, tetapi bertemu dengan Novak di Istanbul pada Selasa.
Dia akan bertemu dengan mitranya dari Rusia untuk melakukan pembicaraan bulan ini di Riyadh, menurut pernyataan kementerian energi Saudi.
"Para menteri menekankan bahwa kedua negara mereka berkomitmen untuk bekerja bersama-sama dan dengan produsen-produsen lainnya, OPEC dan non-OPEC, untuk membantu meningkatkan fundamental pasar minyak, yang akan bermanfaat bagi produsen, konsumen, industri energi dan ekonomi global," kata pernyataan itu. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Advertisement